Eritrea, Negara yang Belum Melakukan Vaksinasi Covid-19 Hingga Saat ini

Eritrea merupakan salah satu negara berdaulat yang terletak di Tanduk Afrika. Negara ini berbatasan dengan Laut Merah di sisi timur, Djibouti di sisi tenggara, Ethiopia di selatan, dan Sudan di barat. Eritrea adalah sebuah negara yang terbilang cukup kecil dengan luas total sekitar 45.406 mil persegi. Negara Eritrea juga tergabung dalam beberapa organisasi seperti PBB, Uni Afrika, hingga pengamat di Liga Arab bersama dengan India, Venezuela, dan Brazil. Eritrea juga terbilang sebagai negara yang paling rahasia di Afrika. Dengan total jumlah penduduk sekitar 5 juta jiwa, secara resmi negara ini menganut sistem pemerintahan republik presidensial.

Akan tetapi pada praktiknya Eritrea sebagai negara satu partai militer yang dijalankan oleh Front Rakyat untuk Demokrasi dan Keadilan atau biasa yang disingkat dengan PFDJ dengan presiden Isaias Afewerki sebagai kepala negara sekaligus kepala pemerintahan. Afewerki telah menjabat sejak kemerdekaan Eritrea pada tahun 1993. Memang ketika mendengar negara Eritrea terasa asing bagi kita, akan tetapi negara ini memiliki sejumlah fakta yang unik dan menarik. Eritrea merupakan negara yang tidak pernah mengadakan pemilihan Presiden atau Pemilu sejak awal kemerdekaannya. 

Baca Juga : Daftar Negara yang Warganya Menentang Kebijakan Lockdown

Negara ini hanya memiliki satu presiden sejak kemerdekaannya tahun 1993. Dalam sebuah wawancara, Presiden Eritrea mengatakan bahwa negaranya akan menunggu sekitar empat dekade sebelum mengadakan pemilihan umum. Selain itu, lebih dari 30% wanita telah berkontribusi aktif dalam memperjuangkan kemerdekaan Eritrea. Sejumlah wanita memainkan peran aktif dalam perang kemerdekaan negara tersebut. Dengan lebih dari 30% anggota pejuang kemerdekaan Eritrea adalah wanita, hal ini merupakan presentase kaum wanita tertinggi dibandingkan semua gerakan pembebasan lainnya yang pernah terjadi di dunia.

Informasi-informasi mengenai negara Eritrea tersebut dinilai sangat unik dan menarik perhatian kita. Tak kalah menariknya lagi berdasarkan informasi yang disampaikan oleh WHO, bahwa negara Eritrea belum memberikan vaksin Covid-19 hingga saat artikel ini dibuat. Hal ini menjadikan Eritrea sebagai satu-satunya negara di benua Afrika yang belum memulai vaksinasi masyarakatnya dari pandemi Covid-19 bahkan vaksinasi tidak dimasukkan kedalam lingkup kampanye nasional.

Berdasarkan beberapa informasi yang beredar, memang sejumlah negara yang terletak di benua Afrika dapat dikatakan sangat tertinggal jauh dalam program kampanye vaksinasi Covid-19. Tanzania dan Burundi baru-baru ini juga mengumumkan bahwa mereka akan melakukan vaksinasi masyarakatnya dengan memasukkan program vaksinasi kedalam kampanye nasional mereka. Meskipun negara Tanzania dan Burundi mengatakan "ya" pada vaksin, hal tersebut belum bisa menggerakan hati Eritrea yang masih belum melakukan vaksinasi Covid-19 pada masyarakatnya.

Baca Juga : Demo Anti Vaksin Covid-19 di Sejumlah Negara Eropa

Menurut WHO, kawasan benua Afrika tercatat hanya sekitar 1,6% dari populasi benua tersebut yang sudah divaksinasi lengkap. WHO juga mengatakan bahwa Seychelles telah memvaksinasi lebih dari 68% penduduknya, sementara itu negara Mauritius telah memvaksinasi 33% penduduknya dan Maroko sudah memvaksinasi 26% penduduknya. Ketiga negara tersebut dinyatakan sebagai negara dengan tingkat vaksinasi tertinggi di benua Afrika. Sedangkan di Eritrea, sekitar 6.547 kasus Covid-19 telah terdeteksi dan 35 angka kasus kematian akibat Covid-19. WHO terus mendesak negara tersebut untuk melakukan program vaksinasi kepada semua masyarakatnya.

Belum ada Komentar untuk "Eritrea, Negara yang Belum Melakukan Vaksinasi Covid-19 Hingga Saat ini"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel