Kerjasama Sejumlah Negara Asia Tenggara Dalam Mencegah Wabah Covid-19

Dunia internasional sekarang sedang berurusan dengan teror  Covid-19 yang sedang mewabah secara transnasional. Tentu dengan adanya isu Covid-19 ini seluruh keamanan manusia (human security) sedang dipertaruhkan akibat dari pandemi ini. Karena jika lemahnya keamanan serta kurangnya kesiapan suatu negara dalam menghadapi Covid-19 ini akan berakibat penyebaran Covid-19 yang masif. Wabah Covid-19 ini sangat penting untuk diperhatikan karena dapat mengancam perdamaian dan keamanan internasional. Oleh karena itu, negara-negara berusaha untuk melawan isu Covid-19 melalui kebijakan luar negerinya dan kerjasama internasional antar negara maupun organisasi internasional. 

Kawasan Asia Tenggara tidak lepas dari ancaman wabah Covid-19. Namun, hadirnya ASEAN sebagai organisasi regional Kawasan Asia Tenggara memiliki dampak yang positif dalam "menaungi" negara-negara Asia Tenggara dalam menghadapi isu Covid-19 sekarang ini. ASEAN merupakan organisasi regional yang dibentuk berdasarkan persamaan persamaan yang dimiliki oleh negara-negara Asia Tenggara dengan tujuan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, pengembangan kebudayaan sejumlah negara anggota, dan menjaga perdamaian dan keamanan stabilitas kawasan Asia Tenggara.

Baca Juga : Peran Indonesia Melalui ASEAN AMMTC Melawan Isu Terorisme

Sejumlah negara di Asia Tenggara mengalami dampak yang buruk dari adanya wabah Covid-19 ini. Lebih lanjut lagi sejumlah negara ini juga mengalami fase resesi terbesar yang pernah mereka alami. Oleh karena itu, mereka berupaya untuk berkerjasama dalam menangani wabah Covid-19 melalui ASEAN untuk mendorong terciptanya stabilitas kawasan regional ditengah melawan musuh bersama, yakni wabah Covid-19.


ASEAN memiliki peranan yang sangat penting dalam mendorong terciptanya stabilitas kawasan di Asia Tenggara khususnya dalam masa wabah Covid-19 sekarang ini. Merespon situasi sulit akibat wabah Covid-19 yang terjadi di Kawasan Asia Tenggara, pada akhirnya pada April 2020 para pemimpin sejumlah negara di kawasan ASEAN bergerak cepat dalam hal ini mengadakan Konfrensi Tingkat Tinggi (KTT) tujuannya untuk membahas kerjasama negara-negara dalam menghadapi wabah Covid-19. KTT khusus ASEAN ini telah menghasilkan tujuh poin Deklarasi KTT ASEAN, diantaranya :

  1. Memperkuat kerjasama dalam menghadapi Covid-19 melalui berbagai cara seperti, pertukaran informasi, best practice, dan kerjasama pengembangan riset dan epidemiologi, dan clinical treatment.
  2.  Memberikan perlindungan bagi warga disetiap masing-masing negara.
  3. Memperkuat komunikasi publik guna mengurangi stigma dan diskriminasi pasien Covid-19.
  4. Membangun komitmen untuk melakukan gerakan bersama atau collective action dan kebijakan yang terkoordinasi dalam mengurangi dampak ekonomi serta dampak sosial dari Covid-19.
  5. Menekankan pentingnya pendekatan yang komprehensif dengan pendekatan multi-stakeholder dan sektoral.
  6. Pemimpin ASEAN meminta agar para menteri ekonomi sejumlah negara anggota untuk memastikan terjadinya supply chain connectivity agar perdagangan berjalan lancar.
  7. Merelokasi trust fund ASEAN dalam penanganan Covid-19. ASEAN Covid-19 Response Fund ini nantinya akan digunakan untuk menangani kelangkaan pasokan medis akibat wadah Covid-19 dan dana yang dipakai berasal dari uang yang pada awalnya disalurkan ke organisasi melalui dana pengembangan dan kerjasama yang ada. Sehingga Sekretariat ASEAN dan negara anggota bisa memanfaatkan dana tersebut untuk keperluan pengadaan persediaan dan pasokan medis.

Kerjasama keamanan negara-negara Asia Tenggara ini dapat dilihat dari peran dalam mewujudkan kerjasama terkait penanganan wabah Covid-19. Berbagai upaya kerangka kerjasama telah dilakukan khususnya dalam bidang kesehatan seperti ASEAN Emergency Operation Centre Network for Public Health Emergencies (ASEAN EOC Network) yang mana Malaysia sebagai tuan rumahnya. 

Baca Juga : Mengenal Kerjasama Kepolisian Negara- Negara ASEAN

Dalam kerjasama ini memberikan penjelasan terkait perkembangan situasi dan perubahan teknis wabah Covid-19 kepada setiap negara ASEAN. Selain itu juga terdapat ASEAN EOC Network yang memberikan perkembangan terkini terkait wabah Covid-19 melalui website ASEAN. Selanjutnya terdapat The ASEAN BioDiaspora Virtual Center (ABVC) dengan tuan rumah Filipina. Dalam upaya ini menggunakan Big Data agar menghasilkan penilaian risiko serta laporan dalam mengawasi wabah Covid-19. 

Kemudian ada Regional Public Health Laboratories Network (RPHL) yang dipimpin oleh Thailand. Dalam hal ini setiap negara anggota ASEAN dapat mengakses kesiapan laboratorium, dukungan teknis dan material, dan juga pengalaman serta pengawasan laboratorium. Dan terdapat ASEAN Risk Assessment and Risk Communication Centre (ARARC) dimana menekankan pentingnya komunikasi resiko untuk mengelola keadaan darurat terkait kesehatan publik. ARARC ini juga menyelidiki terkait berita palsu atau hoax mengenai Covid-19 dan juga menemukan cara agar dapat memberikan informasi yang kredibel dan tepat waktu kepada publik secara efektif.

Selain itu juga terdapat kerjasama keamanan negara-negara Asia Tenggara dalam menangani wabah Covid-19, yaitu melalui kerjasama ASEAN Plus Three (APT). ASEAN Plus Three ini merupakan kerjasama keamanan sejumlah negara Asia Tenggara melalui ASEAN dalam penanganan wabah Covid-19 dengan berkerjasama dengan pihak luar (eksternal) di mana salah satunya berkerjasama dengan tiga negara Asia Timur, yaitu Cina, Jepang dan Korea Selatan. 

Latarbelakang ASEAN dalam berkerjasama dengan membentuk ASEAN Plus Three dikarenakan negara-negara ASEAN membutuhkan pengalaman dari ketiga negara tersebut yang bisa dikatakan sebagai senior dan merupakan negara pertama dan memiliki pengalaman yang lebih dalam menangani wabah Covid-19. Adapun tindakan bantuan atau kerjasama nyata dari ASEAN Plus Three ditandai dengan bantuan yang diberikan oleh negara-negara Plus Three kepada sejumlah negara anggota ASEAN baik berupa barang ataupun berupa kerjasama dalam mencegah serta menghadapi wabah Covid-19.

Baca Juga : Budaya Pantun Ditetapkan Sebagai Warisan Budaya Dunia oleh UNESCO

Salah satunya adalah Cina yang merupakan negara pertama dan memiliki pengalaman serta pemahaman lebih terkait Covid-19 ini memberikan bantuan yang cukup penting seperti meningkatkan kerjasama dengan ASEAN dalam hal ini bertukar data teknis tentang Covid-19 dan pengalaman dalam pengujian serta perawatan ataupun dinamika penularan dari virus Covid-19. Selain itu, juga Cina turut andil dalam menyumbangkan pasokan medis, seperti 75.000 masker bedah, 300 botol pembersih tangan, dan 35 termometer inframerah kepada Sekretariat ASEAN. 

Lain halnya dengan Jepang, yang berkontribusi dalam mengurangi dampak buruk dari wabah Covid-19 pada sektor ekonomi. Jepang dan Para Menteri ASEAN berkomitmen untuk melakukan tindakan terbaik agar menjaga pasar tetap terbuka dan mencegah stagnasi kegiatan ekonomi dalam menjaga rantai pasokan regional dan global guna kelancaran arus barang barang yang dinilai penting seperti makanan, komoditas, obat-obatan, medis dan pasokan kesehatan, serta peralatan yang sesuai dan berlandaskan hak  dan kewajiban di bawah perjanjian Organisasi Perdagangan Dunia atau WTO. Kemudian ada Korea Selatan yang juga ikut andil dalam memberikan bantuan alat medis seperti perangkat alat tes,alat pelindung diri, alat tes PCR dan juga terdapat pelatihan penggunaan alat tes senilai 5 juta dolar AS yang diberikan oleh Korea Selatan kepada ASEAN.

Belum ada Komentar untuk "Kerjasama Sejumlah Negara Asia Tenggara Dalam Mencegah Wabah Covid-19"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel