Kilas Di Balik Peristiwa yang Terjadi di Afghanistan

Afghanistan merupakan negara yang terletak di Asia Tengah berbatasan dengan Iran di Barat dan Pakistan di Timur serta berbatasan dengan Turkmenistan, Tajikistan, dan Uzbekistan di sebelah Utara. Negara ini juga bertertangga dengan China di sebelah Timur Lautnya. Negara dengan penduduk sebanyak 34 Juta jiwa ini dianggap sebagai negara demokrasi yang baru terbentuk. Ibu kota Afghanistan adalah kota terbesarnya yaitu Kabul dan bahasa resminya ialah Afghan Pashto dan Dari. 


Negara Afghanistan memang telah lama mengalami konflik yang berkepanjangan yang menyebabkan rakyatnya tercerai- berai dan juga pula berdampak pada pertumbuhan ekonominya yang berantakan. Hal ini yang membuat Afghanistan termasuk kedalam kategori negara miskin yang bergantung pada bantuan dunia Internasional. Belakangan ini, dunia dikejutkan dengan berita ditariknya pasukan AS dari Afghanistan sehingga membuat Taliban berhasil mengambil alih Ibu Kota Afghanistan dan membuat Presiden Afghanistan melarikan diri. Akankah hal ini menandakan bahwa konflik yang berkepanjangan yang melibatkan Pemerintah Afghanistan, Taliban, dan Amerika Serikat akan segera berakhir.

Apa yang sebenarnya sedang terjadi di Afghanistan yang melibatkan Taliban, Pemerintah Afghanistan, serta Amerika Serikat ?

Peristiwa yang cukup menggemparkan dunia ini bermula ketika Taliban berhasil menguasai ibu kota Afghanistan yaitu Kabul pada 15 Agustus 2021. Taliban yang  dalam bahasa resmi Afghanistan memiliki makna " Mahasiswa" ini  kembali mengambil kendali negara Afghanistan setelah pernah menguasai negara itu pada akhir 1990-an. Hal ini juga disebabkan oleh sebagian kesepakatan dengan pemerintahan Trump yang akan menarik pasukan Amerika Serikat untuk meninggalkan Afghanistan. 

Baca Juga : Bagaimana Asal Usul Taliban dan Apa yang Mereka Inginkan ?

Kemudian diperjelas oleh Presiden Biden yang menetapkan pada 31 Agustus sebagai tanggal ditariknya pasukan militer AS dari Afghanistan karena dinilai hanya merugikan Amerika Serikat dari konflik berkepanjangan tersebut. Mengingat Afghanistan sangat bergantung pada bantuan AS terutama di bidang keamananannya, hal ini membuat pasukan pemerintah Afghanistan kehilangan perlindungannya yang kemudian Taliban secara cepat berusaha untuk memperluas jejak mereka  untuk mengambil alih kota kota terakhir yang tersisa, termasuk Ibu Kota Afghanistan yaitu Kabul.

Keberhasilan Taliban menguasai Ibu Kota Afghanistan memicu berbagai macam kepanikan. Terutama masyarakat Afghanistan yang memiliki hubungan dengan angkatan bersenjata atau lembaga pemerintahan Amerika Serikat maupun negara negara Barat. Mereka dalam kondisi panik langsung bergegas ke Bandara Internasional Hamid Karzai untuk mencari jalan keluar dari Afghanistan. Kondisi yang terjadi semakin parah ketika sebagian orang berlari di samping pesawat yang sedang bersiap untuk lepas landas, bahkan saking paniknya sebagian orang karena Taliban yang berhasil menguasai Afghanistan mereka rela untuk mencoba berpegangan pada sisi pesawat yang sedang dalam keadaan lepas landas. Dalam sebuah rekaman yang beredar sekiranya terdapat dua orang tewas karena mencoba untuk berpegangan pada sisi pesawat dan terjatuh.

Mengapa orang- orang bersikeras untuk meninggalkan Afghanistan ?

Orang orang yang bersikeras untuk meninggalkan negara Afghanistan ialah mereka yang merasa panik dan khawatir akan terjadinya kekacauan di Afghanistan selepas Taliban mengambil alih. Mereka khawatir jika Taliban akan dengan mudahnya melakukan serangan balas dendam terhadap mereka yang dahulu pernah bekerja dengan Amerika ataupun Pemerintah.


Banyak juga dari mereka yang takut kebijakan yang akan diterapkan oleh Taliban. Mereka khawatir dengan Taliban yang mungkin akan menerapkan kembali interpretasi keras hukum islam yang pernah mereka terapkan ketika Taliban memerintah Afghanistan dari tahun 1996 sampai 2001. Dimana saat itu, kegiatan perempuan bisa dibilang terbatas. Mereka tidak bisa bersekolah atau bekerja di luar rumah, selain itu mereka juga harus mengenakan pakaian burqa dan harus ditemani oleh seorang kerabat laki laki jika setiap kali mereka pergi ke luar.

Bisa dibilang pada saat itu Taliban memang memiliki interpretasi yang cukup keras terhadap hukum islam, bahkan Taliban juga melarang adanya musik, dan memberlakukan beberapa hukum seperti memotong tangan seseorang jika melakukan pencurian serta memberlakukan rajam jika ketahuan berzina. Hal tersebut menyebabkan trauma bagi masyarakat Afghanistan yang rela untuk meninggalkan negaranya untuk mengungsi ketempat yang lebih aman.

Baca Juga : 5 Negara yang Ingin Menjalin Kerjasama dengan Taliban

Baru baru ini, Taliban mengungkapkan bahwa mereka telah berusaha untuk kedepannya dengan menampilkan diri mereka sebagai kekuatan Islam yang lebih moderat. Sejak mengambil alih mereka telah berjanji untuk menghormati hak hak perempuan dan memafkan mereka yang pernah berperang melawan Taliban, serta Taliban juga bersikeras untuk mencegah Afghanistan digunakan sebagai basis serangan teror. Taliban berusaha untuk meyakinkan masyarakat bahwa kejadian sebelumnya tidak akan terulang lagi dan Taliban juga ingin dunia mempercayai mereka. Namun, tetap masih banyak orang Afghanistan yang skeptis terhadap janji janji yang diberikan oleh Taliban.

Apa yang terjadi pada Presiden Afghanistan ?

Setelah Taliban mengambil alih ibu kota , Presiden Ashraf Ghani selaku Presiden Afghanistan bergegas melarikan diri dari negaranya. Ashraf Ghani mengatakan bahwa dia memilih pergi dari negaranya untuk menghindari pertumpahan darah lebih lanjut. Sebelumnya banyak sekali spekulasi mengenai keberadaan Presiden Ashraf Ghani setelah ia melarikan diri dari Afghanistan. Sebagian laporan menyatakan bahwa dia pergi ke negara tetangga Uzbekistan atau Tajikistan, atau mungkin Oman. Ada juga rumor yang mengatakan bahwa Arab Saudi telah setuju untuk menerimanya, dan ada juga yang mengatakan bahwa ia melarikan diri dengan setumpuk uang tunai. Terlepas dari spekulasi itu semua, yang pasti tujuan ia melarikan diri ialah untuk mencari perlindungan.

Tindakan yang dilakukan oleh Presiden Afghanistan tersebut menuai banyak kecaman tajam. Sebagian mereka mengatakan bahwa dengan dia melarikan diri, maka akan mempercepat keruntuhan pemerintah yang mana seharusnya ia merupakan orang pertama di negara tersebut yang memperbaiki Afghanistan dan memberikan keamanan bagi seluruh rakyat Afghanistan. Namun, Ashraf Ghani membela keputusannya untuk pergi dari Afghanistan melalui sebuah postingan media sosial pada hari Minggu, ia mengatakan " Jika saya tetap tinggal, tidak terhitung orang sebangsa saya yang akan menjadi martir dan kabul akan menghadapi kehancuran ". Tidak sedikit orang yang mengecam pernyataan tersebut, banyak orang yang menilai jika tindakan dia untuk pergi dari Afghanistan justru mempercepat kehancuran negara tersebut.

Keberadaan Presiden Afghanistan akhirnya terungkap melalui Kementrian Luar Negeri Uni Emirat Arab yang telah mengkonfirmasi dalam sebuah pernyataan singkat bahwa Presiden Ashraf Ghani berada di negara Uni Emirat Arab. " Kementrian Luar Negeri dan Kerjasama Internasional UEA dapat mengkonfirmasi bahwa UEA telah menyambut Presiden Ashraf Ghani dan keluarganya ke negara itu dengan alasan kemanusiaan," kata Kementrian Luar Negeri UEA.

Bagaimana awal mula terjadinya konflik berkepanjangan di Afghanistan yang melibatkan AS, Taliban, dan Pemerintahan Afghanistan ?

Singkatnya, Inggris dan Afghanistan berperang dalam tiga perang pada abad ke-19 dan ke-20, namun Afghanistan memenangkan perang tersebut pada tahun 1919 dan membentuk monarki independen pada tahun 1921. Hingga pada tahun 1978, terdapat kelompok oposisi yakni Partai Rakyat Demokratik Afghanistan (PDPA) yang merebut kekuasaan di negara tersebut. PDPA menggerakan serangkaian peristiwa yang akan mengubah negara miskin itu menjadi sebagian besar sebagai tempat berkembang biak para terorisme. Pendudukan PDPA di Afghanistan akhirnya menyebabkan perang saudara, dimana perang antara sesama warga negara. Kemudian terjadi perang antara Pejuang Afghanistan yang disebut dengan mujahidin melawan PDPA, dimana pemberontak ini menerima bantuan dari beberapa negara seperti Amerika Serikat, China, Iran, dan Pakistan namun di sisi lain, Uni Soviet mendukung rezim PDPA, hingga pada akhirnya rezim PDPA jatuh pada tahun 1992.

Baca Juga : Bendera Afghanistan Diganti Setelah Taliban Berkuasa

Setelah PDPA jatuh, berbagai kelompok berjuang untuk menguasai Afghanistan, salah satunya yang kita kenal sekarang yaitu Taliban. Kemunculan Taliban pada tahun 1994 dengan cepat mulai mengambil alih kota kota di Afghanistan melalui dukungan militer yang diberikan oleh Pakistan. Selama pemerintahan Taliban di Afghanistan, kelompok tersebut mendapat kecaman dari masyarakat internasional karena telah membunuh warga sipil Afghanistan yang tidak bersalah dan menolak pasokan makanan untuk masyarakat yang kelaparan.

Pada tahun 2001, terdapat serangan teroris di Amerika Serikat tepatnya pada 11 September 2001. Peristiwa yang mengerikan tersebut telah menjadi bagian dari sejarah AS dan menjadi duka yang sangat besar bagi negeri Paman Sam itu. Hal tersebut juga membuat pemerintah AS murka dan menuntut kepada Taliban agar menyerahkan Osama bin Laden yang merupakan pemimpin kelompok teroris yang disebut al Qaeda yang berbasis di Afghanistan. Namun, Taliban menolak permintaan AS hingga pada akhirnya Amerika Serikat dan sekutunya kemudian melakukan aksi militer di Afghanistan dan mengusir Taliban dari kekuasaannya pada Desember 2001.


Memang pada saat itu baik Taliban dan al Qaeda melarikan diri dari Afghanistan dan pindah ke Pakistan terdekat, namun tidak sepenuhnya move on, dimana mereka masih bertekad untuk mengambil alih Afghanistan kembali hal ini ditandai dengan mereka mendirikan pos pos politik dan militer. Sementara itu, di Afghanistan, Amerika Serikat dan sekutunya berkerjasama dengan Afghanistan untuk mendirikan rumah sakit, sekolah, dan fasilitas umum lainnya setelah kepergian Taliban. Beberapa kebijakan juga telah di rubah, seperti ribuan gadis gadis yang sebelumnya dilarang untuk dididik di bawah pemerintahan Taliban, mereka akhirnya merasakan pergi ke sekolah untuk pertama kalinya. Perempuan bebas untuk mendapatkan pekerjaan dan mengambil bagian dalam kegiatan pemerintah, yang sebelumnya dilarang di bawah pemerintah Taliban. Afghanistan terus berada di bawah bayang bayang Amerika Serikat, hal ini sebagai upaya dari Amerika Serikat untuk menghukum Taliban akibat peristiwa yang terjadi pada 11 September 2001.

Pada tahun 2004, Afghanistan mengadopsi konstitusi saat itu dan menjadi pemerintah yang diakui secara internasional dengan memilih Hamid Karzai sebagai presiden pertamanya. Pemerintah terus berjuang untuk memperluas otoritasnya di luar ibu kota Kabul, hal ini dikarenakan kelompok Taliban terus berusaha untuk mendapatkan kembali kendali atas negara tersebut. Hingga pada tahun 2020, Taliban dan pemerintah Afghanistan mulai membahas perjanjian damai, bersama Presiden AS, Donald Trump pada saat itu berencana untuk menarik pasukan AS dari Afghanistan pada Mei 2021, namun Penggantinya, Joe Biden memperpanjang tanggal penarikan hingga 31 Agustus 2021. Setelah hampir 20 tahun pendudukan AS di Afghanistan, dan ini merupakan perang terpanjang Amerika Serikat kemungkinan akan berakhir.

Apa yang akan terjadi selanjutnya di Afghanistan ?

Hal ini masih belum terlihat jelas mengenai apa yang akan terjadi selanjutnya di Afghanistan. Namun, Taliban menyatakan bahwa mereka akan membentuk "Pemerintahan Islam yang Inklusif" dengan faksi faksi lain. Selain itu mereka juga akan melakukan sederetan negosiasi dengan politisi senior, termasuk para pemimpin di pemerintahan sebelumnya.

Mereka telah berjanji dan meyakinkan masyarakat internasional akan menegakan hukum Islam tetapi juga mendorong perempuan untuk bergabung dengan pemerintah mereka serta mereka juga akan menyediakan lingkungan yang aman untuk kembalinya kehidupan normal setelah beberapa dekade perang telah terjadi.

Baca Juga : Begini Kondisi Afghanistan Usai Taliban Memerintah

Namun demikian, tidak sedikit orang Afghanistan yang masih tidak mempercayai Taliban dan takut jika pemerintahan yang mereka terapkan bersifat kejam dan menindas. Masyarakat Afghanistan juga khawatir tentang gangguan keamanan setelah ribuan tahanan dibebaskan dan pasukan keamanan dilebur untuk menghadapi kemajuan Taliban.

Belum ada Komentar untuk "Kilas Di Balik Peristiwa yang Terjadi di Afghanistan "

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel