UK - Andean Countries Trade Agreement

Pada 15 Mei 2019, Inggris bersama dengan tiga negara anggota Komunitas Andes, yaitu Kolombia, Ekuador, dan Peru, menandatangani perjanjian kerja sama perdagangan di Quito, Ekuador. Pertemuan tersebut dihadiri oleh Menteri Perdagangan Inggris George Hollingbery, Presiden Ekuador Lenin Moreno, Menteri Perdagangan Ekuador Pablo Campana, Wakil Menteri Perdagangan Kolombia Laura Valdivieso, dan Menteri Pariwisata Peru Edgar Manuel Vasquez Vela.

Perjanjian tersebut ditandatangani sebagai persiapan atas keluarnya Inggris dan Uni Eropa sehingga tidak mengganggu perdagangan di antara Inggris dan Komunitas Andes di kemudian hari. Selanjutnya, perjanjian dagang itu mulai diberlakukan sejak Januari 2021.

Melalui perjanjian tersebut, arus perdagangan sebesar 2,1 miliar euro dapat tetap terjaga untuk mempertahankan kepentingan sektor bisnis dan konsumen. Di samping itu, perjanjian perdagangan tersebut juga memberi kesempatan bagi masing-masing negara untuk melakukan perdagangan asing dengan bebas tanpa adanya hambatan dalam perdagangan dan investasi antarnegara. Hambatan dapat berupa pajak yang diterapkan terhadap barang lintas negara (tarif) atau regulasi lain yang dapat menambah biaya perdagangan (nontarif).

Adanya hambatan menyebabkan perdagangan antarnegara menjadi semakin sulit dan mahal untuk dilakukan. Dengan dikuranginya hambatan tersebut, arus perdagangan antarnegara dapat meningkat dan membantu sektor bisnis untuk mencapai pasar baru. 

Apa itu Andean Community ?

Andean Community atau Komunitas Andes merupakan organisasi negara-negara di kawasan Amerika Selatan yang bertujuan untuk mempromosikan kerja sama industri, agrikultur, sosial, dan perdagangan. Komunitas Andes dibentuk pada tahun 1969 berdasarkan Perjanjian Cartagena. Sebelumnya, Komunitas Andes memiliki enam negara anggota, yaitu Bolivia, Chili, Ekuador, Kolombia, Peru, dan Venezuela. Namun, saat ini hanya terdapat empat negara anggota tetap, yaitu Peru, Ekuador, Kolombia, dan Bolivia. 


Pada tahun 1987, Komunitas Andes meratifikasi Protokol Quito yang bertujuan untuk memperkuat institusi organisasi dan menekankan komitmen negara-negara anggota untuk mempererat kerja sama ekonomi. Selanjutnya sejak tahun 1990-an, Komunitas Andes berambisi untuk mencapai integrasi ekonomi yang matang, setingkat dengan Uni Eropa. 

Karena itu, pada tahun 1993, Komunitas Andes mulai melaksanakan negosiasi terkait kebijakan custom dan mencapai persetujuan pada tahun 1994 terkait penerapan tarif yang meliputi 90 persen dari keseluruhan impor di kawasan tersebut. Setelah melalui berbagai negosiasi, zona perdagangan bebas di antara negara-negara Komunitas Andes mulai berlaku sejak 1 Juli 2004.

Bagaimana Dampak dari Adanya Andean Community ?

Adanya Komunitas Andes membawa dampak positif bagi negara-negara anggotanya, dimana institusi tersebut berkontribusi dalam peningkatan ekspor intra-regional dari yang semula 111 juta dollar AS menjadi lebih dari 9 miliar dollar AS pada tahun 2005. Satu tahun setelah pembentukan zona perdagangan bebas tersebut, perdagangan antara Kolombia dan Ekuador meningkat hingga 76 persen.

Selain itu perdagangan antara Kolombia dan Venezuela juga meningkat hingga 250 persen, serta perdagangan antara Peru dan seluruh negara anggota Komunitas Andes meningkat 29 persen. Berdasarkan hasil tersebut, Komunitas Andes selanjutnya memperluas kerja samanya dengan komunitas-komunitas perdagangan lain, misalnya Uni Eropa, atau dengan negara individual, misalnya Inggris – pasca keluarnya Inggris dari Uni Eropa.

Mengapa UK - Andean Countries Trade Agreement Sangat Penting bagi Andean Community ?

Hal ini dikarenakan terdapat beberapa kepentingan yang hendak dicapai oleh negara-negara yang tergabung dalam Komunitas Andes. Kepentingan-kepentingan tersebut didasarkan oleh potensi ekonomi, sumber daya, serta kebijakan yang dimiliki masing-masing negara untuk meningkatkan perekonomiannya dan mencapai tujuannya.

Seperti Kolombia, Kolombia merupakan negara dengan ekonomi terbesar keempat di Amerika Latin setelah Brazil, Meksiko, dan Argentina, dengan GDP yang mencapai 714 juta dollar AS pada tahun 2010. Selain itu, Kolombia juga memiliki rencana jangka pendek selama empat tahun dari 2018 hingga 2022, yang mana salah satu tujuannya adalah untuk meningkatkan produksi dan keterlibatan masyarakat dalam wirausaha yang dapat berdampak pada pertumbuhan ekonomi serta eksistensi Kolombia dalam perdagangan internasional.

Baca Juga : Bagaimana WTO Mengatur Mekanisme Perdagangan Internasional 

Hal ini membuat UK-Andean Countries Trade Agreement dinilai dapat mendukung Kolombia dalam memenuhi tujuan tersebut. Selanjutnya, kepentingan Kolombia dalam UK-Andean Countries Trade Agreement juga didukung dengan adanya kebutuhan Kolombia untuk melakukan diversifikasi pasar setelah jatuhnya ekspor Kolombia di tahun 2014 disebabkan oleh ketergantungan Kolombia terhadap minyak.

Perekonomian di Kolombia didukung dengan berbagai komoditas unggulan yang berkontribusi terhadap perekonomiannya, salah satunya gula dan tebu yang menjadi satu dari berbagai produk pertanian dan makanan utama Kolombia. Jumlah ekspor produk gula dan tebu pada tahun 2019/2020 ditargetkan dapat mencapai tujuh ratus ribu ton metrik atau meningkat 5 persen. Selain produk gula dan tebu, Kolombia juga memanfaatkan produk olahan sapi seperti daging sapi. Kolombia memiliki 28,2 juta sapi ternak yang memiliki potensi terhadap produksi daging sapi.

Dari sini, dapat dilihat bahwa Kolombia memiliki kepentingan dalam menjalin kerja sama dengan Inggris sebagai bagian dari UK-Andean Countries Trade Agreement untuk meningkatkan ekspor produk gula dan tebunya dan juga dapat menjadi cara Kolombia dalam melakukan ekspansi pasar daging sapi.

Kemudian terdapat Negara Peru, Peru adalah salah satu negara yang mengandalkan kekayaan pertaniannya dalam ekonominya, didukung dengan komitmen Peru terhadap liberalisasi pasar. Ada beberapa kepentingan yang ingin dicapai oleh Peru melalui UK-Andean Countries Trade Agreement

Salah satu kepentingan utama Peru dalam bergabung dengan perjanjian tersebut adalah sebagai bentuk komitmen Peru untuk terus melakukan liberalisasi pasar serta keterbukaan terhadap ekonominya, yang mana salah satunya juga termasuk keinginan Peru untuk melakukan diversifikasi pasar.Oleh karena itu, keikutsertaan Peru dalam UK-Andean Countries Trade Agreement dinilai dapat menjadi langkah yang tepat bagi Peru yang ingin berkomitmen dan berkontribusi terhadap akses pasar bebas. Selanjutnya, Peru juga memiliki kepentingan terhadap sektor pertaniannya dengan keikutsertaannya dalam UK-Andean Countries Trade Agreement

Kerja sama perdagangan ini, dinilai dapat menjadi salah satu momentum bagi Peru untuk meningkatkan produktivitas dan daya saing produk pertaniannya. Pemerintah menargetkan peningkatan signifikan sektor pertanian dan pangan sebesar 54 persen terhadap perekonomian Peru. Selain itu, Peru juga memiliki tujuan untuk menjadi salah satu eksportir produk pangan pertanian terbesar di pasar global.

Hal yang sama juga terjadi pada Negara Ekuador, dimana Ekuador memiliki berbagai kepentingan yang hendak dicapai dengan keikutsertaannya dalam UK-Andean Countries Trade Agreement. Sektor agrikultur dan buah-buahan menjadi salah satu fokus utama yang ingin dicapai, sebagai bentuk diversifikasi pasar yang harus dikejar Ekuador karena terlalu bergantung terhadap ekspor minyak. Salah satu produk ekspor unggulan Ekuador adalah pisang, yang mana berkontribusi sebesar 3,43 miliar dollar AS dan membuat Ekuador menjadi salah satu eksportir pisang terbesar di dunia.

Oleh karena itu, Ekuador sepakat terhadap adanya regulasi pembebasan tarif terhadap produk pisang. Hal ini dapat mendukung kepentingan Ekuador, dengan adanya kesempatan ekspansi pasar untuk produk pisang serta memudahkan Ekuador dalam meningkatkan nilai komoditas pisang di pasar global melalui regulasi tersebut.

Baca Juga : Kepentingan Sejumlah Negara Asia Tenggara dalam Kerjasama Melawan Covid

Kepentingan Ekuador lainnya dalam perjanjian tersebut adalah untuk mempertahankan kondisi dan regulasi perdagangan yang sebelumnya ditandatangani melalui kerja sama dengan Uni Eropa. Hal ini dilatarbelakangi oleh potensi keuntungan yang didapat Ekuador, yang mana 95 persen dari ekspor Ekuador ke Inggris tidak akan dikenakan tarif dengan catatan jumlah ekspor pada tahun 2019 mencapai tiga ratus juta dollar AS. Keuntungan tersebut dapat membuat neraca perdagangan Ekuador menjadi positif.



Belum ada Komentar untuk "UK - Andean Countries Trade Agreement"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel