Awal Mula Terbentuknya Taliban dan Apa Tujuan Taliban Terkini ?

Dunia dikejutkan dengan kabar yang beredar tepatnya pada tanggal 15 Agustus 2021, negara Afghanistan berhasil diambil alih oleh Kelompok Taliban. Sebelumnya, Taliban pernah memimpin pemerintahan di Afghanistan pada tahun 1996 sampai dengan tahun 2001. Namun, hal ini tidak berlangsung lama karena adanya invasi Amerika Serikat ke Afghanistan yang membuat Taliban harus melepaskan pemerintahannya di Afghanistan.

Sebagian dari masyarakat Afghanistan merasa khawatir akan pengaruh Taliban yang kembali memerintah Afghanistan. Hal ini dikarenakan pada tahun 1996-2001, pemerintahan Taliban dinilai cukup ekstrem dengan beberapa interpretasi aturan aturan Islam yang sangat ketat, seperti misalnya melarang perempuan untuk menempuh pendidikan. Oleh karena itu,  kita perlu mengetahui sejumlah informasi mengenai Taliban, seperti bagaimana sejarahnya ? Apa dasar Ideologinya ? Bagaimana respon dunia internasional terhadap Taliban ? dan lain lain.

Siapakah Taliban ? dan Bagaimana Asal Usulnya ?

Taliban adalah sebuah kelompok Islam yang dalam bahasa Pashto berarti "mahasiswa", yang muncul pertama kali pada tahun 1994 di Provinsi Kandahar di Afghanistan Selatan yang didirikan oleh Mullah Mohammad Omar yang merupakan seorang komandan Mujahidin di tahun 1944. Pada saat itu Taliban yang terdiri dari mantan pejuang perlawanan Afghanistan yang dikenal dengan mujahidin muncul untuk memerangi pasukan invasi Uni Soviet pada tahun 1980-an. Taliban dibentuk untuk mencoba dan memulihkan kondisi di Afghanistan di tengah invasi Soviet dan juga berusaha untuk mengambil alih negara dan menerapkan beberapa aturan berbasis agama yang ketat. 

Baca Juga : Konflik Berkepanjangan yang terjadi di Afghanistan

Uni Soviet menginvasi Afghanistan untuk menyebarkan pengaruh ideologi komunisnya di negara tersebut. Namun dalam kurun waktu dua tahun, Taliban berhasil memukul mundur Soviet dan merebut Kandahar serta berhasil menguasai Kabul pada tahun 1996. Mereka juga dengan cepat menerapkan sejumlah aturan yang berbasis agama. Sejumlah aturan inilah yang dinilai sangat ketat dan banyak orang yang tidak memiliki kesepahaman yang sama akan interpretasi Taliban terhadap hukum Islam.

Kemudian semua itu berubah ketika pasukan Amerika Serikat menginvasi negara Afghanistan setelah serangan teroris pada 11 September 2001 di Amerika Serikat yang menyerang menara kembar WTC dan menewaskan hampir tiga ribu jiwa. Amerika Serikat meyakini bahwa pemimpin al-Qaeda yakni, Osama bin Laden adalah dalang di balik serangan teroris tersebut. Namun, Taliban melindungi Osama bin Laden dan menolak untuk menyerahkannya ke AS. Hal ini yang membuat pasukan militer AS menyerbu Kabul melalui serangan udara dan menggulingkan pemerintahan Taliban yang dipimpin oleh Mullah Omar.

Dari peristiwa tersebut, pendiri kelompok dan para pemimpin Taliban lainnya mundur ke tempat tempat terpencil untuk sementara waktu. Mereka juga tidak pernah berhenti untuk merencanakan agar dapat mengambil alih kembali kekuasaan di Afghanistan.

Apa yang terjadi dengan Taliban setelah Kekalahan Mereka pada Tahun 2001 ?

Setelah Amerika Serikat menginvasi Afghanistan dan Taliban tidak lagi berkuasa, AS mulai menuangkan sumber daya ke dalam perang baru di Irak. Selain itu, AS juga berusaha untuk menyebarkan pengaruh nilai liberal di Afghanistan. Hal ini dikatakan oleh AS bahwa Afghanistan sedang dalam perjalanan untuk menjadi negara demokraksi dengan gaya Barat dengan sejumlah lembaga yang modern.

Mundurnya Taliban dari pemerintahan Afghanistan tidak berarti hilang begitu saja. Di wilayah seperti pedesaan, Taliban mulai mendapatkan tanah dan sejumlah dukungan. Jumlah mereka mulai bertambah banyak dan beberapa pejuang diintimidasi untuk bergabung, namun ada yang senang menjadi sukarelawan. Hampir semuanya dibayar dengan bayaran yang lebih baik daripada bayaran polisi setempat.

Baca Juga : Berikut Kondisi Afghanistan Setelah Taliban Mengambil Alih Pemerintahan

Selain itu, Taliban juga menemukan jalur wilayah perekrutan yang strategis di antara diaspora Afghanistan di Pakistan, mereka adalah dari keluarga yang telah melarikan diri karena kekerasan dan menjadi pengungsi. 

Kegigihan Taliban dalam bertahan untuk misi mengambil alih pemerintahan Afghanistan terus dijalankan. Taliban terus berjuang ketika pada masa Presiden Obama yang memperluas kehadiran militer AS di Afghanistan, hingga sekitar 100.000 tentara pada tahun 2010. Hal ini sampai pada ketika Amerika Serikat menyepakati untuk memulai penarikan beberapa tahun kemudian dan membuat Kelompok Taliban mendapatkan kekuatan kembali serta harapan untuk mengambil alih Afghanistan.

Apa Ideologi Taliban dan Bagaimana Taliban Memerintah ?

Ketika Taliban berkuasa dari tahun 1996 sampai dengan tahun 2001, ia memberlakukan sejumlah aturan hukum yang berbasis "syariah" secara ketat di Afghanistan. Taliban memaksakan interpretasi hukum Islam yang keras serta menegakkannya dengan sejumlah hukuman publik yang dinilai brutal termasuk, cambuk, amputasi, dan juga eksekusi massal.

Taliban memperkenalkan hukuman seperti eksekusi massal terhadap para pembunuh dan pezina serta mereka yang terbukti bersalah karena telah melakukan pencurian juga akan dilakukan hukuman amputasi. Laki-laki juga dikhendakkan untuk menumbuhkan janggut dan perempuan harus mengenakan penutup dari kepala hingga ujung kaki, ia juga tidak dibolehkan untuk belajar ataupun bekerja dan juga dilarang untuk bepergian sendiri. 

Selain itu, hal-hal seperti musik, TV, dan hari libur non-Islam pun juga dilarang keras. Beberapa sumber mengatakan bahwa pada masa pemerintahan Taliban praktik keagaman selain Islam kurang ditoleransi. Dimana pada awal 2001, Taliban menghancurkan sejumlah patung menjulang yang dikenal sebagai Buddha Agung Bamiyan. Hal ini dilakukan Taliban karena mereka menganggap bahwa sejumlah praktik keagamaan lain tidak sejalan dengan apa yang mereka yakini.


Bagaimana Respon Dunia Internasional terhadap Taliban ?

Hanya ada beberapa negara seperti Arab Saudi, Uni Emirat Arab, dan Pakistan yang merupakan tetangganya yang mengakui legitimasi pemerintahan Taliban selama pemerintahannya dari tahun 1996 - 2001. Sebagian besar negara lain, bersama dengan Organisasi Internasional Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) justru mengakui kelompok yang memegang provinsi di utara Kabul pengganti pemerintahan sementara.

Pencarian pengakuan diplomatik dan politik ini tengah diperjuangkan oleh Taliban sejak awal melalui Perjanjian Doha pada tahun 2020 dan seterusnya. Selain itu juga terdapat beberapa poin dari Perjanjian Doha yang menjelaskan bahwa pengakuan yang diinginkan Taliban hanya bisa datang jika mereka benar-benar melepaskan diri dari al-Qaeda.

Di sisi lain, Amerika Serikat dan PBB telah memberlakukan sanksi kepada Taliban. Sementara sejumlah negara telah menunjukan sedikit tanda-tanda bahwa mereka akan mengakui kelompok itu secara diplomatis. Kemudian, China dan Rusia juga sudah mulai bergerak untuk membangun hubungan dengan Taliban dan tengah memberi sinyal bahwa mereka mungkin akan mengakui Taliban sebagai rezim yang sah.

Apa yang Menjadi Keinginan Taliban ?

Taliban kini tengah berusaha untuk mencoba menampilkan wajah mereka yang berbeda dari masa lalu kepada dunia internasional. Mereka juga mengatakan bahwa akan berkomitmen pada terwujudnya proses perdamaian, tidak adanya kekejaman, pemerintahan yang inklusif, serta bersedia untuk mempertahankan beberapa hak bagi kaum perempuan.

Baca Juga : 5 Negara yang Mulai Mempercayai Pemerintahan Taliban

Taliban mengatakan bahwa mereka ingin dunia mempercayai mereka. Taliban berkomitmen untuk membangun masa depan dan melupakan apa yang terjadi di masa lalu selama Taliban berkuasa. Taliban juga menolak kekhawatiran masyarakat yang meluas bahwa Taliban akan membalas dendam pada mereka yang dahulu menentangnya dan ingin menerapkan kembali kontrol yang ketat terhadap perempuan seperti yang terjadi di masa lalu.

Belum ada Komentar untuk "Awal Mula Terbentuknya Taliban dan Apa Tujuan Taliban Terkini ?"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel