Sumber Permasalahan Konflik China dengan India

China dan India merupakan dua negara bertetangga dan memiliki hubungan yang sangat kompleks sejak dahulu. Keduanya memiliki beberapa persamaan dan juga perbedaan yang cukup signifikan. China dan India merupakan negara yang menyumbang populasi penduduk yang sangat banyak di dunia. Selain itu, kedua negara tersebut merupakan dua kekuatan baru global yang masing masing memiliki senjata nuklir, serta keduanya berusaha untuk memperluas anggaran militer, dan juga keduanya memiliki sektor ekonomi yang sedang berkembang. Namun, terdapat juga beberapa perbedaan terutama perbedaan identitas antara China dan India. 

China adalah negara dengan populasi terbesar di dunia yang mempunyai pertumbuhan ekonomi yang cepat ini dikenal dengan negara otoriter yang dikuasai oleh partai komunis. China juga dikenal sebagai salah satu raksasa kekuatan ekonomi di dunia terutama dikawasan Asia. Di samping itu, India yang merupakan suatu negara yang memiliki hubungan cukup istimewa dengan Amerika Serikat dan diyakini mampu untuk merangkul semua negara di Asia, baik di Asia Timur, Asia Tenggara, Asia Selatan, dan Asia Barat.

Tentu dari hubungan kompleks yang dimiliki oleh China dan India membuat munculnya banyak peristiwa yang terjadi di antara kedua negara, seperti hubungan diplomatik kerjasama antar negara maupun ketegangan hubungan yang terjadi antara India dan China. Kepentingan ekonomi dan juga diplomatik sering kali dijalankan oleh kedua negara tersebut semata mata untuk mewaspadai tetangganya. Oleh karena itu hubungan India dan China bisa dikatakan sangat kompleks dengan ketidakpercayaan, persaingan, hingga perselisihan geografis. 

Apa Saja Sejumlah Persaingan yang Terjadi Antara China dan India ?

Persaingan kedua raksasa kekuatan baru global tidak bisa dihindarkakan, seperti persaingan air yang menjadi sumber konflik. Konflik akibat perubatan sumber air disebabkan oleh dua faktor yakni, Pertumbuhan penduduk dunia dan Perubahan iklim. Inilah yang terjadi antara China dan juga India, dimana terjadi sengketa air dari sungai sungai yang mengalir dari Himalaya, salah satunya seperti sungai Brahmaputra yang merupakan pemasok kebutuhan air di India. 

Persaingan ini bermula dari upaya China dalam merealisasi sejumlah proyek waduk raksasa di sungai Mekong, Salween dan Brahmaputra. Hal ini mengakibatkan kekhawatiran akan kekurangan aliran sungai sungai itu bagi negara negara di hilirnya. Ditambah China berkeinginan untuk mengalihkan sebagian air sungai Brahmaputra ke kawasan China Utara yang sedang kekeringan. Secara teknis rencana ini belum bisa direalisasikan, namun Perdana Menteri India memberikan perhatian yang cukup besar dengan mengangkat tema ini dalam pembicaraan dengan para pemimpin China.

Selain itu, China dan India bersaing dalam memperebutkan hegemoni khususnya di kawasan Asia Selatan. Dimana India merasakan ancaman dari China, terutama karena kebijakan “ Hexiao Gongda “ yang diterapkan China di kawasan Asia Selatan. Kebijakan tersebut memiliki makna “ Bersatu dengan yang kecil dalam hal ini ( Pakistan, Nepal, Maladewa, Bangladesh, Sri Lanka ) untuk melawan yang besar dalam hal ini adalah India. Dengan kebijakan China tersebut berupaya untuk memperluas pengaruh hegemoninya dikawasan Asia Selatan. 

Baca Juga : China Menggandeng Sejumlah Negara di Asia Selatan Melawan India

Adapun persaingan yang baru baru ini terjadi antara China dan juga India yaitu, seruan boikot produk China di India. Pemerintah India sedang berusaha untuk menekan China dengan mendorong masyarakatnya untuk melakukan boikot pada barang barang yang berasal dari China. Selain itu, Menteri Persatuan india, Ramdas Bandu Athwale, menyerukan kepada masyarakat untuk tidak pergi ke restoran yang menjual makanan China tanpa pengecualian, walaupun yang menjual makanan China adalah seorang warga negara India. Seruan boikut juga makin menggema dengan tujuan untuk mencegah masyarakat India membeli barang elektronik buatan China. Seruan boikot produk China yang dilakukan oleh India merupakan respon akibat dari konflik perbatasan yang menewaskan 20 tentara India yang mengundang kemarahan publik di India.

Wilayah Mana Saja yang Menjadi Persengketaan antara Kedua Negara ?

China dan India adalah negara bertetangga yang masih memiliki sengketa perbatasan yang belum terselesaikan. Wilayah Himalaya yang menjadi sengketa perbatasan terbagi dalam 3 sektor besar yaitu, Sektor Timur, Sektor Tengah, dan Sektor Barat. Wilayah yang disengketakan di Sektor Timur meliputi dari Sikkim hingga perbatasan dengan Myanmar dengan Arunachal Pradesh sebagai wilayah terbesarnya selain itu juga terdapat bagian terpenting dari sengketa perbatasan di Sektor Timur yaitu McMahon Line. Garis batas ini berfungsi guna memberikan batas antara Tibet dan India di Sektor Timur. 

McMahon Line tidak hanya sebagai garis perbatasan antara China dan India namun juga sebagai aksi klaim Tibet sebagai satu keseluruhan di bawah kedaulatan China. Selanjutnya adalah Sektor Tengah yang merupakan area pertama munculnya konflik perbatasan antara China dan India. Hal ini bermula ketika Wilayah Barahoti yang pertama kali di klaim oleh China pada 1954 yang kemudian memicu reaksi dan protes dari India. Area perbatasan terbentang sejauh 625 km dari Ladakh hingga Nepal melewati kawasan Himachal Pradesh dan Uttarakhand. 

Kemudian Sektor Barat yang merupakan wilayah kedua terbesar yang disengketakan antara China dan india. Wilayah yang menjadi sengketa mencapai 2.152 km dari Jammu & Kashmir sampai Provinsi Xinjiang. Jelasnya Sektor Barat meliputi kawasan perbatasan yang melewati Aksai Chin sebagai wilayah yang diklaim India yang merupakan bagian dari Ladakh dan China sebagai bagian dari Xinjiang. Area konflik sektor barat terpusat pada wilayah Aksai Chin yang diperebutkan hal ini karena ketidakjelasan warisan dari imperialisme Inggris. Dasar klaim India atas Aksai Chin adalah sejarah administrasi pemerintahan Jammu dan Kashmir sejak tahun 1849, sedangkan China mengklaim Aksai Chin atas dasar hubungan budaya antara Tibet dan Aksai Chin yang memiliki kesamaan bahasa, agama, dan budaya.

Bagaimana Kronologis Persengketaan Wilayah antara China dan India ?

Banyak sekali perselisihan yang membuat ketegangan hubungan antara China dan India. Bermula pada tahun 1954 dimana China melakukan klaim atas wilayah Barahoti dan memprotes keberadaan India di wilayah tersebut, sebaliknya India memprotes tindakan yang China lakukan karena dinilai telah melanggar perjanjian Pancshheel. Perjanjian Panchseel merupakan prinsip dasar dari hubungan diplomatik China dan India yang terdiri dari lima prinsip dasar yaitu, menghormati integritas teritorial dan kedaulatan, tidak mencampuri urusan militer, tidak ada agresi militer, kesetaraan dan keuntungan bersama, serta perdamaian.

Kemudian pada tahun 1958 – 1962 ekspansi China meluas ke area Ladakh, Kashmir, Khinzemane, dan Lonju. Pertempuran besar pada tahun 1962 menjadi puncak konflik dan sekaligus menghentikan aksi klaim sementara serta memulai hubungan diplomasi secara damai yang dilakukan oleh kedua belah pihak. Pada tahun 1967, China dan India terlibat dalam sejumlah pertempuran di kawasan Nathu La, di timur laut negara bagian Sikkim yang beririsan dengan wilayah Bhutan, Tibet dan Nepal pada 1 – 2 Oktober 1967.

Baca Juga : Persaingan Sengit antara Arab Saudi dan Iran

Pada tahun 1975 terjadi penyergapan di Tulung Lha, dimana empat tentara India tewas dalam penyergapan tentara China di Tulung Lha, Arunachal Pradesh. Setelah peristiwa tersebut hubungan China dan India bisa dikatakan membaik, sampai pada tahun 2017 pasukan China dan India terlibat dalam sejumlah bentrokan di kawasan Doklam, Bhutan. Hal ini dipicu karena adanya proyek pembangunan jalan oleh China.

Dan pada tahun 2020 Tentara China dan India sudah terlibat dalam sejumlah bentrokan di perbatasan di negara bagian Sikkim sejak awal Mei 2020. Akibat dari peristiwa ini menyebabkan 20 tentara India meninggal dunia serta 43 Prajurit China tewas dan terluka.

Apakah Sudah Ada Aksi Perdamaian Antar Kedua Negara ?

Dari sejumlah rentetan peristiwa perselisihan akibat sengketa perbatasan, China dan juga India sudah terlibat melakukan berbagai aksi dalam menyelesaikan permasalahan ini terutama dengan negosiasi antara kedua belah pihak. Keduanya sepakat untuk menyelesaikan sengketa sesuai dengan alur politik dan prinsip perdamaian dan keadilan. 

Seperti pada tahun 1993 China dan India menandatangani perjanjian tentang kepastian Line of Actual Control (LAC) sejak hadirnya perjanjian ini kedua negara bersedia menyelesaikan sengketa perbatasan dengan damai dan tenang serta meminimalisir penggunaan militer di kawasan perbatasan. Selain itu kedua negara juga menerapkan Confidence Building Measures (CBMs) dalam menjalankan kesepakatan LAC tersebut.

Belum ada Komentar untuk "Sumber Permasalahan Konflik China dengan India"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel