Begini Alasan Korea Utara Mengembangkan Senjata Nuklir

Korea Utara adalah salah satu negara yang terletak di Asia Timur yang sering menyita perhatian dunia internasional. Hal ini dikarenakan kebijakan ataupun tindakan Korea Utara yang dinilai sering menyalahi aturan dan norma dunia internasional, salah satunya ialah program Pengembangan Nuklir Korea Utara.

Bagaimana Dinamika Perkembangan Nuklir di Korea Utara ?

Program nuklir Korea Utara dimulai pada pertengahan 1960-an di dekat kota Suchon dan Pyongsan. Tidak lama setelah itu, disusul Pyongyang dibantu oleh Uni Soviet berusaha mendirikan pusat riset yang dilengkapi reaktor nuklir. Pyongyang mulai mendirikan reaktor risetnya sendiri pada tahun 1977 dan menandatangani kesepakatan dengan Badan Energi Atom Internasional (IAEA). 

IAEA ini merupakan badan yang bertugas untuk pengawasan agar reaktor tidak digunakan untuk membuat senjata nuklir. Akan tetapi Korea Utara diketahui diam-diam telah mendirikan reaktor nuklir rahasia berkapasitas 200 megawatt di Taechon dan Yongbyon, serta telah melakukan uji coba peledakan. Hal ini mendapatkan beragam macam tekanan internasional yang menyuruh agar Korea Utara menandatangani perjanjian untuk tidak mengembangkan senjata nuklir, tetapi Korea Utara menolak IAEA untuk melakukan inspeksi.

Seiring perkembangannya, Korea Utara mulai mengarahkan pengembangan teknologi nuklir dalam sistem teknologi persenjataan dan membuat kawasan Timur Laut Asia semakin memanas. Korea Utara telah melakukan beberapa kali uji coba nuklir salah satunya tes peledakan di bawah tanah pada Mei 2009 yang menghasilkan getaran di bawah tanah yang datang dari kawasan sebelah Timur Korea Utara. Uji coba nuklir tersebut membuat Korea Utara diisolasi oleh beberapa negara seperti, Korea Selatan, Jepang, Rusia, dan Uni Eropa.

Baca Juga : Meninjau Kemampuan Nuklir Korea Utara yang Semakin Mengerikan

Pengembangan nuklir yang dilakukan oleh setiap non negara pemilik nuklir memang selalu menjadi perhatian dunia internasional seperti kasus Korea Utara ini. Bahkan Korea Utara dikabarkan telah melakukan pengembangan missil nuklir yang memiliki jangkauan sangat luas yang dipercaya dapat menjangkau Alaska, seluruh wilayah di Asia Tenggara, dan Australia yang telah diuji coba sebanyak 2 kali pada tahun 2017 dan mengakibatkan gempa dengan kekuatan 6.3 SR.

Apa yang Mendasari Tindakan Korea Utara dalam Mengembangkan Nuklirnya Melalui Kacamata Teori Realisme ?

Pengembangan nuklir yang dilakukan Korea Utara ini bukanlah tanpa tujuan, sebab Korea Utara merasa bahwa pentingnya mempertahankan dan melindungi keamanan nasionalnya dari segala ancaman dari luar negaranya adalah suatu keharusan.

Dalam Kacamata Teori Realisme, program pengembangan nuklir yang dilakukan oleh Korea Utara merupakan salah satu upaya untuk bertahan hidup dari lingkungan internasional yang anarki (penuh konflik). Oleh karena itu Korea Utara harus mempertahankan keberadaannya dengan cara meningkatkan keamanan nasionalnya dengan memperkuat persenjataan nuklirnya, demi mencapai kepentingan nasionalnya. 

Teori Hubungan Internasional Realisme juga menekankan bahwa salah satu cara suatu negara agar dapat bertahan hidup dan melindungi kepentingan nasionalnya dari lingkungan yang anarki adalah dengan meningkatkan kekuatan militernya. Karena dalam asumsi realisme, yang bisa menolong negara untuk bisa survive dari dunia internasional yang anarki adalah negara itu sendiri atau biasa dikenal dengan self-help. Maka dari itu salah satu cara untuk mempertahankan diri, melindungi kepentingan nasional dan melindungi diri dari ancaman atau serangan dari negara lain maka negara harus meningkatkan kekuatan kapabilitas militernya.

Namun ketika sejumlah negara berlomba untuk meningkatkan kapabilitas militernya masing masing, hal ini akan tercipta suatu kondisi yang disebut sebagai Security Dilemma. Sistem internasional yang anarki akan memberikan ruang bagi negara negara untuk meningkatkan kondisi keamanannya(militer dan pertahanannya).

Kondisi ini, secara tidak langsung akan menurunkan kualitas keamanan di sejumlah negara lainnya. Secara sederhana bisa dikatakan dengan naiknya kualitas keamanan di negara A, yang ditandai dengan peningkatan kapabilitas militer akan berdampak terhadap menurunnya kualitas keamanan di negara lain yang akan memunculkan kondisi "terancam". Konsep inilah yang dikenal dengan Security Dilemma

Kondisi Security Dilemma ini dalam pengembangan nuklir Korea Utara bisa kita lihat dari kebijakan China dan Jepang yang merupakan satu kawasan dengan Korea Utara.China melakukan peningkatan pengeluaran militer yang rata rata sampai dua digit per tahunnya. Disisi lain Jepang juga telah meningkatkan kepemilikan senjata konvensional dan menggunakan self defense force untuk menjaga perdamaian di Semenanjung Korea.

Lantas, Bagaimana Respon Dunia Internasional terkait Senjata Nuklir yang dikembangkan oleh Korea Utara ?

Oleh karena itu pengembangan dan uji coba senjata nuklir yang dilakukan oleh Korea Utara ini tentu memicu ketegangan dan respon dari dunia internasional seperti negara-negara di kawasan Asia Timur, Amerika Serikat bahkan organisasi internasional North Atlantic Treaty Organization (NATO) dan United Nations.

Baca Juga : Pengedar Serial Squid Game di Hukum Mati di Korea Utara

Respon yang diterima Korea Utara pun beragam, seperti Amerika Serikat menuntut kepada pemimpin tertinggi Korea Utara Kim Jong-un untuk bisa mempertimbangkan dalam sikap keamanan PBB serta bisa memperhatikan posisi Amerika terkait ancaman nuklir yang akan diberikan oleh Korea Utara. Presiden Trump pernah mengancam untuk tidak menjalin hubungan kerjasama kembali ataupun memutus hubungan dagang dengan negara-negara yang berkerjasama dengan Korea Utara. Akan tetapi hal itupun merupakan respons ekonomi yang dipertimbangkan gedung putih dalam upaya menghadapi ancaman nuklir Pyongyang.

Lebih lanjut, Amerika Serikat juga akan melakukan strategi deterrence ataupun penangkalan, dimana Amerika Serikat serta Korea Selatan telah melakukan latihan militer yang disebut dengan “Key Resolve” ataupun sejenis latihan perang yang melibatkan latihan laut, tanah serta udara yang dapat memperkuat pertahanan kedua negara.

Respon serupa dilakukan oleh beberapa negara di Asia Timur seperti,China. Dalam merespon kebijakan nuklir Korea Utara, China mempelopori kerjasama Trilateral yang diberi nama Three Party Talks (TPT) bersama dengan Amerika Serikat dan Korea Utara yang bertujuan untuk meredakan ketegangan yang terjadi. Namun, dalam kerjasama tersebut Amerika Serikat menolak untuk bertemu dengan Korea Utara secara langsung sehingga ia melibatkan sekutunya untuk perundingan, yaitu Jepang dan Korea Selatan. Hal serupa juga dilakukan oleh China yang menyarankan keterlibatan Rusia dalam kerjasama ini.

Maka, dengan masuknya ketiga negara baru tersebut dibentuklah sebuah perundingan di antara keenam negara yang telah disebutkan di atas bernama Six Party Talks (SPT) pada tahun 2003. Di era Xi Jinping, China juga mengambil langkah yang lebih tegas atas segala tindakan Korea Utara yang mengancam negaranya. Hal serupa juga dilakukan oleh Korea Selatan dimana pasca gagalnya rencana perdamaian antara Korea Utara dan Korea Selatan, maka Korea Selatan bergegas dalam mengambil tindakan untuk mengirimkan tentara serta memantau segala aktivitas yang dilakukan Korea Utara di wilayah perbatasan.

Jepang merespon dengan mengirimkan pesawat latih untuk memeriksa tingkat radioaktif di negaranya. Selain itu, Jepang juga menerapkan sanksi sepihak atas Korea Utara di mana sanksi tersebut salah satunya berisi larangan masuknya kapal Korea Utara ke Jepang.

Baca Juga : Respon Dunia Internasional Terhadap Pemerintahan Taliban di Afghanistan

Dengan adanya sejumlah respon internasional ini, telah menandakan bahwa kebijakan pengembangan nuklir oleh Korea Utara berpotensi dalam mengganggu stabilitas keamanan baik regional maupun dunia internasional. Hal tersebut terbukti dengan beberapa respon dari negara-negara lain yang mengambil aksi tegas dengan membuat perundingan, kebijakan, maupun pemberian sanksi kepada Korea Utara.

Belum ada Komentar untuk "Begini Alasan Korea Utara Mengembangkan Senjata Nuklir"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel