Strategi Promosi Pariwisata Indonesia di Jerman

Jerman yang dikategorikan sebagai anggota terbesar dari Uni Eropa serta Indonesia dapat dikatakan sebagai pelopor dari Association of Southeast Asian Nations (ASEAN). Keduanya telah memiliki hubungan yang cukup harmonis dimana telah terjalin sejumlah kerjasama antar kedua negara diberbagai sektor seperti pendidikan, ekonomi, keamanan, kebudayaan, maupun pariwisata.

Orang Jerman dan Indonesia memiliki sejarah bersama yang panjang, dimulai pada abad ke-16 dimana para pedagang Jerman melakukan perjalanan dengan kapal Portugis dan Belanda ke Hindia Timur. Selama masa penjajahan Belanda, ribuan orang Jerman datang ke Indonesia dengan beragam macam profesi seperti pegawai pemerintahan kolonial Belanda, insinyur, teknisi, dan juga peneliti serta ilmuwan.

Bagaimana Rekam Jejak Pola Hubungan yang Terjalin antara Jerman - Indonesia ?

Hubungan Diplomatik Jerman - Indonesia secara resmi telah terjalin pada tahun 1952 yang dibarengi dengan pembukaan Kedutaan Besar Jerman di Jakarta. Kedutaan Besar Republik Indonesia secara resmi dibuka di Bonn pada tahun 1954. Selain itu, Pemerintah Indonesia juga membuka Kedutaan Besar di Jerman Timur pada tahun 1976. Hubungan bilateral antara Indonesia dan Jerman Barat serta Jerman Timur telah berkembang pada saat itu dalam berbagai bidang kerjasama.

Hubungan yang terjalin antara Jerman dan Indonesia ini dikategorikan sebagai hubungan persahabatan terpanjang yang dimiliki Jerman dengan negara-negara di luar Eropa. Pada masa pemerintahan Presiden Soekarno, hubungan kedua negara ditandai dengan hubungan perdagangan yang intensif. Dalam hal ini, tembakau merupakan komoditas ekspor nomor satu Indonesia ke negara Jerman. Selain itu, Jerman saat itu juga berperan penting sebagai pemasok berbagai produk teknologi tinggi seperti lokomotif, otomotif, dan produk industri lainnya.

Baca Juga : Pola Hubungan Indonesia - Palestina

Kerjasama perdagangan Jerman-Indonesia terus berkembang, dimana kedua negara juga telah menandatangani Perjanjian Kerjasama Penerbangan Indonesia-Jerman di Bonn pada tahun 1967. Pada era Presiden Soekarno, Presiden Kedua Republik Federal Jerman yakni Karl Heinrich Lubke melakukan kunjungan kenegaraan ke Indonesia pada tahun 1963.

Pada era Presiden Soeharto, hubungan Jerman-Indonesia telah memasuki babak baru. Banyak sejumlah kunjungan pejabat senior yang dilakukan di era Orde Baru ini seperti kunjungan Menteri Luar Negeri Adam Malik di Bonn pada tahun 1967 guna membahas peningkatan kerjasama kedua negara. Tahun berikutnya kedua negara menandatangani Perjanjian Penjaminan Penanaman Modal Asing pada tahun 1968. Kunjungan resmi sejumlah pejabat penting dari kedua negara terus meningkat pada era Orde Baru.

Pada era Habibie, hubungan antar kedua pemimpin negara berkembang dengan baik. Hal tersebut dikarenakan komitmen Presiden Habibie untuk menciptakan Indonesia yang lebih demokratis dan menyelesaikan masalah hak asasi manusia yang lebih giat dan serius. Pemerintah Jerman di bawah Kanselir Schroder mencatat positif perubahan demokrasi di Indonesia. Kemudian pada era Megawati telah berhasil mengadakan dua pertemuan dengan Kanselir Gerhard Schroder yang menegaskan kembali komitmen Pemerintah Jerman untuk mendukung stabilitas dan keutuhan wilayah Indonesia.

Jerman juga membantu Indonesia dalam pelaksanaan otonomi daerah, good governance, dan perumusan regulasi politik dan pemilu di Indonesia. Selain itu, Jerman yang semakin yakin akan demokrasi yang berkembang di Indonesia membuat Jerman meluncurkan sejumlah dana bantuan seperti di bidang ekonomi, kesehatan, pendidikan, lingkungan, maupun transportasi. Pada era SBY, telah diadakan pertemuan antara Presiden SBY dan Kanselir Federal Angela Merkel dan Presiden Federal Horst Kohler yang mencapai kesepakatan terkait beberapa masalah dan kedua negara menegaskan kembali komitmen mereka untuk meningkatkan hubungan bilateral mereka.

Pada pemerintahan Jokowi sekarang, hubungan Jerman - Indonesia semakin erat ditandai dengan Presiden Jokowi yang telah melakukan beberapa kali pertemuan bilateral dengan Kanselir Jerman Angela Merkel. Lebih lanjut, Kanselir Angela Merkel menyampaikan penghargaan kepada Indonesia yang telah bersedia menjadi negara mitra dalam Hannover Messe 2021 dan meyakinkan bahwa kemitraan ini akan bermanfaat bagi upaya memperkuat hubungan bilateral Jerman - Indonesia.

Kedua pemimpin juga membahas secara terbuka beberapa isu bilateral seperti di bidang kesehatan, kerjasama ekonomi, perubahan iklim, pariwisata. Hal ini dikarenakan Jerman merupakan salah satu mitra terpenting Indonesia di Eropa dan keduanya telah menjalin kemitraan komprehensif sejak tahun 2012. Jerman juga merupakan mitra dagang terbesar Indonesia di Eropa dan mitra investasi terbesar ke-4 di Eropa serta penyumbang wisatawan terbesar ke-3 dari Eropa. Oleh karenanya, Indonesia telah berusaha untuk meningkatkan kunjungan wisatawan Jerman ke Indonesia melalui berbagai macam terobosan kebijakan guna menarik minat wisatawan asal Jerman. 

Apa Saja yang Telah dilakukan Pemerintah Indonesia dalam Mempromosikan Pariwisatanya di Jerman ?

Hubungan bilateral yang telah terjalin lama antara Jerman dan Indonesia ini tentu telah dipenuhi dengan sejumlah kerjasama antara kedua negara salah satunya ialah kerjasama disektor pariwisata. Indonesia telah melakukan berbagai upaya dalam menarik wisatawan asal Jerman untuk berkunjung ke Indonesia dengan sejumlah kebijakan maupun sejumlah terobosan baru.

Baca Juga : Dibalik Kebijakan Jerman yang Ramah Imigran dan Pengungsi

Seperti keikutsertaan Indonesia secara rutin dalam agenda tahunan di Jerman yakni Internationale Tourismus Borse atau biasa yang dikenal dengan ITB Berlin. Event ini merupakan salah satu pameran pariwisata terbesar di dunia yang tentu memberikan pengaruh yang cukup signifikan dalam sektor pariwisata suatu negara. Indonesia selalu menghadiri agenda tahunan ini untuk meningkatkan citra positif mengenai pariwisata Indonesia dan juga menarik minat wisatawan untuk berkunjung ke Indonesia khususnya wisatawan asal Jerman.

Pada 2021, agenda ITB Berlin ini dilaksanakan cukup berbeda dengan sebelumnya. Akibat dari adanya pandemi Covid-19 membuat agenda ITB Berlin dilaksanakan secara virtual. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan bahwa keikutsertaan Indonesia dalam Internationale Tourismus Borse Berlin pada tahun 2021 merupakan langkah yang tepat dalam menjaga eksistensi sektor pariwisata Indonesia agar tetap menjadi pilihan utama tujuan wisata.

Kemudian, Indonesia juga turut menggalakkan kampanye Wonderful Indonesia pada setiap bus di Berlin. Iklan yang ditampilkan di sejumlah bus tersebut berisi destinasi wisata populer di Indonesia seperti Candi Borobudur di Jawa Tengah, Raja Ampat di Papua Barat, Danau Toba di Sumatera Utara, dan Wae Rebo di Nusa Tenggara Timur. Hal ini dilakukan Indonesia untuk menarik perhatian wisatawan asal Jerman dan juga menarik perhatian industri pariwisata dunia yang sedang berkumpul di Berlin dalam agenda ITB 2019.

Selain itu, terdapat upaya promosi pariwisata Indonesia di Jerman yang tidak kalah menarik, di mana seluruh restoran McDonald's di Jerman akan menayangkan video promosi pariwisata Indonesia. Video promosi tersebut berjudul " Wonderful Indonesia : The Journey to a Wonderful Indonesia " yang telah mendapatkan penghargaan dari Organisasi Pariwisata Dunia sebagai Best Tourism Video in East Asia and Asia Pacific, dan penghargaan People's Choice. Video tersebut menampilkan beberapa destinasi yang memanjakan mata yang berasal dari Indonesia seperti Bali, Yogyakarta, Jakarta, Lombok, Raja Ampat, dan Wakatobi.

Mengapa Pariwisata Indonesia Gencar di Promosikan di Jerman ?

Tak bisa dipungkiri bahwa Jerman merupakan salah satu negara besar anggota Uni Eropa yang pastinya memiliki pengaruh terhadap sejumlah kerjasama yang digandengnya khususnya dalam sektor pariwisata. Selain itu, terdapat survei tahunan asosiasi riset pariwisata Jerman Forschungsgemeinschaft Urlaub und Reisen (FUR) yang mengatakan bahwa masyarakat Jerman sangat tertarik dalam berwisata.

Pada tahun 2018, penduduk Jerman melakukan sekitar 71 juta perjalanan wisata yang menghabiskan pengeluaran hingga 75 milyar euro, dimana 43 persen diantaranya berniat untuk mencoba tempat wisata yang belum pernah dikunjungi. Kemudian, Jerman juga telah dikategorikan sebagai salah satu pasar utama pariwisata Indonesia di wilayah Eropa. Kunjungan wisatawan Jerman ke Indonesia saat ini berada dalam urutan ketiga untuk wilayah Eropa setelah Inggris dan Prancis dan terus meningkat.

Baca Juga : Wilayah Eropa di Hantam Gelombang Panas Terparah dalam Sejarah

Hal tersebut menjadi sebuah keuntungan yang besar bagi Indonesia jika terus berusaha untuk menarik minat wisatawan Jerman untuk berkunjung ke Indonesia. Ditambah lagi rata-rata pengeluaran wisatawan Jerman yang berwisata ke Indonesia menghabiskan sekitar US$2 ribu - US$ 2.500 dalam dua minggu. Sejumlah potensi yang besar inilah yang mendorong Indonesia semakin gencar dalam menawarkan destinasi wisata di Indonesia di pasar Jerman.

Belum ada Komentar untuk "Strategi Promosi Pariwisata Indonesia di Jerman"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel