Kasus Covid di Singapura Melonjak Tinggi, Hidup Berdampingan dengan Covid Membawa Malapetaka ?

Singapura merupakan salah satu negara di kawasan Asia Tenggara yang dikategorikan sebagai negara maju. Dengan kualitas sumber daya manusia dan mengandalkan bidang industri dan jasa merupakan modal untuk mendorong pertumbuhan ekonomi negeri singa ini. Infrastruktur dan fasilitas yang memadai juga menjadi salah satu faktor yang membuat singapura dapat dikategorikan sebagai negara maju. Hal tersebut dapat dilihat realitanya dengan kondisi covid-19 ini dimana sejak pandemi virus corona muncul, Singapura hanya memiliki total sekitar 95 angka kasus kematian akibat dari covid-19.

Sekitar 80 persen populasi penduduk di Singapura telah divaksinasi covid-19 secara lengkap. Hal tersebut membuat pemerintah setempat menyatakan akan bergerak maju dengan berbagai terobosan baru seperti yang kita kenal dengan slogan " Hidup dengan Covid-19".

Singapura, " Hidup Dengan Covid-19 " atau " Nol Angka Covid-19 " ?

Beralihnya dari pendekatan "Nol angka Covid-19" ke pendekatan "Hidup dengan Covid-19", dibarengi dengan beberapa sejumlah kebijakan dari pemerintah Singapura terkait rencana untuk membuka kembali negaranya kepada dunia internasional. Tepatnya pada bulan Juli dan Juli Singapura mulai mencoba untuk melonggarkan sejumlah pembatasan di beberapa tempat seperti restoran, tempat hiburan, tempat pariwisata, dan juga tempat kerja. Bahkan pada bulan Agustus sudah banyak bisnis yang telah diizinkan oleh pemerintah untuk beroperasi.

Namun, harapan agar dapat hidup dengan Covid-19 tanpa adanya rasa khawatir, bisa dikatakan masih jauh dari hal tersebut. Pembatasan yang dilonggarkan justru membuat kasus infeksi covid-19 melonjak. Sepanjang Juli dan Agustus kasus covid di Singapura semakin ganas dan meningkat hingga lebih dari 100 per hari yang mana sebelumnya hampir tidak ada kasus infeksi covid-19. Kasus juga terus meningkat secara masif dari 180 kasus pada awal september menjadi sekitar 500 kasus pada pertengahan september yang diperkirakan menuju hampir 1.500 - 2.000 kasus covid-19.

Baca Juga : Muncul Varian Covid-19 Terbaru, Varian Omicron

Lebih lanjut, akibatnya rumah sakit mengalami lonjakan jumlah pasien dimana sebagian besar yang terinfeksi covid-19 tidak menunjukan gejala atau gejala ringan. Pemerintah Singapura berupaya untuk meningkatkan kapasitas layanan medis guna menangani kasus lonjakan covid-19 yang terus meningkat. Selain itu, Singapura juga memperluas layanannya dengan membantu masyarakat yang tengah menghadapi masalah kesehatan mental dan stres akibat adanya pandemi covid-19.

Hal ini justru menimbulkan kekhawatiran karena tingkat penyebaran dan kecepatan kasus covid-19 yang terus meningkat pesat. Pemerintah Singapura menyebut bahwa adanya peningkatan kasus covid-19 itu dikarenakan kondisi "masa peralihan" ketika Singapura memilih untuk menyesuaikan model kehidupan normal baru dengan Covid-19. Oleh karena itu banyak sekali tantangan dan lika liku yang akan dihadapi.

Singapura juga dikabarkan akan menerapkan kembali beberapa aturan seperti menjaga jarak, pengurangan kelompok saat makan di restoran, dan juga menghimbau kepada perusahaan untuk mengizinkan karyawannya bekerja dari rumah. Langkah-langkah tersebut setidaknya akan dilakukan selama satu bulan kedepan untuk mencegah pelayanan kesehatan kewalahan akibat dari lonjakan covid-19.

Penanganan yang dilakukan Singapura dalam melawan covid-19 bisa dibilang sudah relatif baik. Pengujian, pelacakan, program vaksinasi yang diusung oleh pemerintah sangat berjalan dengan baik. Terlebih masyarakat Singapura yang sangat patuh terhadap kebijakan pemerintahnya yang bersama sama berkolaborasi dalam melawan wabah pandemi covid-19. Pemerintah setempat juga terus mengingatkan kepada masyarakat bahwa covid-19 masih terus berlanjut dengan beragam varian yang lebih berbahaya dan penularan yang masif. Oleh karena itu walaupun dengan menggunakan pendekatan "Hidup dengan Covid-19" namun tetap harus waspada.

Baca Juga : Demo Anti Vaksin Covid-19 di Sejumlah Negara di Dunia

Hidup dengan Covid-19 juga tetap memperhatikan aturan aturan dasar guna mencegah lonjakan kasus covid-19. Mencuci tangan dengan rutin, memakai masker, menjaga jarak, jika tidak enak badan tetap di rumah merupakan aturan dasar yang harus tetap diperhatikan.

Baca Juga : Daftar Negara yang Tidak Pernah Terkena Virus Corona

WHO melaporkan hingga saat ini total angka kasus infeksi covid-19 per tanggal 30 September 2021 di Singapura telah mencapai 2.478 kasus baru, dengan rata rata 7 hari sekitar 1.952 kasus. Kemudian, sekitar 9.006.237 jiwa telah melakukan vaksinasi covid-19. Hal ini merupakan rekor kasus tertinggi yang pernah dimiliki Singapura.

Belum ada Komentar untuk "Kasus Covid di Singapura Melonjak Tinggi, Hidup Berdampingan dengan Covid Membawa Malapetaka ?"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel