Sejarah Kedatangan Islam di Filipina

Filipina adalah sebuah negara kepulauan yang terletak di kawasan Asia Tenggara tepatnya di sebelah barat Samudera Pasifik. Dengan penduduk berjumlah sekitar 90 juta jiwa, dimana Muslim merupakan kelompok minoritas di negara ini yang jumlahnya diperkirakan hanya sekitar 5,1 % dari seluruh jumlah penduduk di Filipina.

Secara geografis wilayah Filipina terbagi dalam dua wilayah kepulauan besar, yaitu Kepulauan luzon di sebelah Utara, dan kepulauan Mindanao di sebelah Selatan. Kelompok Muslim di Filipina atau yang biasa lebih dikenal dengan Muslim Moro ini merupakan komunitas muslim yang mendiami kepulauan Sulu dan Mindanao serta beberapa wilayah di Filipina bagian Selatan.

Bagaimana Sejarah Masuknya Islam di Filipina ?

Sebelum kedatangan Islam, Filipina merupakan wilayah yang dikuasai oleh kerajaan kerajaan. Sejarah mencatat bahwa Islam telah masuk ke Filipina melalui jalur Selatan, khususnya wilayah Kepulauan Sulu dan Mindanao pada tahun 1380.

Masuknya Islam di wilayah Filipina bagian Selatan khususnya Kepulauan Sulu, tidak terlepas dari jasa beberapa tokoh yang berperan dalam menyebarkan ajaran Islam di Kepulauan Sulu, Seperti, Seorang tabib dan ulama Arab bernama Karimul Makhdum dan Raja Baguinda yang tercatat sebagai orang pertama yang menyebarkan ajaran Islam di kepulauan tersebut. Selain itu juga terdapat Syarif Abu Bakar yang merupakan orang Arab juga, yang datang menyebarkan Islam ke Sulu pada Tahun 1450.

Terdapat beberapa tokoh yang berperan dalam sejarah peradaban islam di Filipina Selatan khususnya di Kepulauan Sulu yaitu :

Karimul Makhdum adalah orang Arab yang datang ke Malaka dan telah berhasil mengislamkan Sultan muhammad Syah dan rakyat Malaka. Setelah itu ia melanjutkan perjalanan ke Timur dan tiba di Sulu sekitar tahun 1380, dimana ia bersama dengan penduduk setempat membangun sebuah masjid sebagai sentral kegiatan dakwah. Hasil dari usaha2nya cukup menggembirakan karena banyak pemimpin pemimpin lokal yang tertarik untuk menerima ajarannya.

Baca Juga : Sejarah Masuknya Islam di China

Kemudian Raja Baguinda. Beliau merupakan seorang pangeran dari Minangkabau. Ia tiba di Kepulauan Sulu sepuluh tahun setelah berhasil menyebarkan islam di Kepulauan Zamboanga dan Barsilan. Atas hasil kerja kerasnya, Kabungsuwan Magindanao yang merupakan raja terkenal dari Magindanao berhasil memeluk Islam. Islam kemudian tersebar ke pulau Lanao dan bagian utara Zamboanga serta daerah pantai lainnya. Dimana Sepanjang garis pantai kepulauan Filipina semuanya berada di bawah kekuasaan pemimpin pemimpin Islam yang bergelar Datu atau Raja dan Dari sinilah awal peradaban Islam di wilayah ini mulai dirintis.

Pada masa itu, sudah dikenal sistem pemerintahan dan kodifikasi hukum yaitu Manguindanao Code of Law atau Luwaran yang didasarkan atas Minhaj dan Fath al-Qarrib al-Intifa dan Mirat al Thullab. Seiring berjalannya waktu, raja Baguinda yang mengembara bersama dengan pengikutnya telah berhasil memperkenalkan unsur politik ke dalam proses islamisasi. Ia bahkan menunjuk menantunya, Syarif Abu Bakar yang merupakan seorang Ulama Arab untuk melanjutkan misinya dalam penyebaran Islam.

Selanjutnya ada, Syarif Abu Bakar. Ia di lantik sebagai  sultan dengan gelar Sharif al-Hashim serta ia dianggap sebagai peletak dasar kesultanan Sulu dan cikal bakal dari sultan sultan dan datu datu di kepulauan tersebut. Ia Memerintah selama 30 tahun dimulai dari tahun 1450-1480. Pada 30 tahun pertama pemerintahannya dia berhasil membangun sejumlah masjid dan madrasah, selain itu juga ia berhasil mengislamkan orang Buranun, satu suku masyarakat pengunungan di Sulu.

Dari Kepulauan Sulu ini, Islam kemudian menyebar ke wilayah Magindanao dan Lanao yang pada umumnya dikaitkan dengan tokoh Syarif Kabungsuwan. Ia di duga sampai di Mindanao pada awal abad ke-16. Dan ia merupakan seorang Arab-Melayu yang ikut menyebarkan Islam di Filipina Selatan, dan pada tahun 1515 dia berhasil mendirikan Kesultanan Maguindanao. Ia berhasil menyebarkan islam ke hampir seluruh penduduk Mindanao dan kemudian memprakarsai kerajaan islam yang berdaulat di sana.

Selain itu juga, Ekspansi Islam ke Lanao tidak bisa dipisahkan dari segala usaha bersama yang dilakukan oleh Raja Kabungsuwan dan sejumlah keluarga penguasa daerah seperti keluarga kerajaan sulu, borneo dan Ternate. Sementara itu, Penyebaran Islam di Luzon datang melalui Brunei, dimana dilaporkan bahwa salah seorang keluarga bangsawan Brunei menikah dengan anak bangsawan Luzon.

Bagaimana Pola Penyebaran Agama Islam di Filipina pada saat itu ?

Secara garis besar, pola sejarah perkembangan islam di Filipina didasarkan melalui tiga hal, yaitu : Perdagangan, Pernikahan, dan juga Politik.

Hal ini dibuktikan dengan peristiwa yang dimulainya skala perdagangan di Asia Tenggara yang meningkat pesat pada akhir abad ke-14. Hasil perdagangan ini telah menghasilkan perkembangan interaksi ke kota kota dengan pesat, termasuk di sepanjang wilayah pesisir kepulauan Filipina. Para Saudagar dari berbagai negara bertemu dan memunculkan pertukaran baik dalam Ilmu Pengetahuan maupun Agama.

Baca Juga : Begini Sejarah Awal Masuknya Islam di Malaysia

Di antara semua agama besar di dunia, Islam mungkin adalah agama yang paling harmonis dalam dunia perdagangan, dimana banyak sumber hukum islam yang menjunjung tinggi para saudagar yang bisa dipercaya. Hal ini menyebabkan orang yang bekerja di bidang perdagangan merasa tertarik dengan ajaran Islam. Sejak saat itu, Islam terus memperluas pengaruhnya  seperti melalui pernikahan antar etnis dan akhirnya juga melalui sistem politik  yang biasanya terjadi ketika penguasa terutama raja telah memeluk Islam.

Apakah Islam Langsung Dapat Diterima Baik oleh Penduduk Setempat ?

Bisa dikatakan bahwa Islam dapat masuk dan diterima dengan baik oleh penduduk setempat. Salah satu faktornya adalah karena ajaran nilai nilai Islam dapat mengakomodasi berbagai tradisi yang telah penduduk setempat lakukan selama ini.

Para ahli sejarah juga menemukan bukti bahwa sudah terdapat beberapa tradisi dan keyakinan sebelum kedatangan Islam,  yang dianut oleh penduduk Asia Tenggara termasuk Luzon yang merupakan bagian wilayah di Filipina. Sumber-sumber tersebut memberikan penjelasan bahwa tradisi dan keyakinan sangat kental terhadap penduduk setempat. Salah satunya mengenai  syarat berbagai upacara pemujaan untuk orang yang sudah meninggal.

Hal ini jelas sekali tidak sejalan dengan ajaran Islam yang menentang keras penyembahan berhala dan politeisme. Namun Islam bisa memperlihatkan kepada penduduk setempat bahwa nilai nilai yang dianut oleh agama Islam memiliki cara tersendiri yang menjamin arwah orang yang meninggal dunia agar bisa berada dalam keadaan tenang, dan pada akhirnya mereka dapat menerima hal tersebut.

Mengapa Islam bisa Menjadi Agama Minoritas di Filipina ?

Hal ini dikarenakan banyaknya sejumlah permasalahan yang dihadapi oleh Umat Muslim di Filipina. Islam memiliki sejarah yang panjang di Filipina karenanya banyak sekali rintangan yang dihadapi oleh Muslim di Filipina, misalnya ketika Filipina di Jajah oleh Spanyol, Amerika Serikat, atau bahkan konflik dengan Pemerintah Filipina sendiri.

Selama masa kolonial ini, Spanyol menerapkan politik adu domba serta misi suci Kristenisasi terhadap orang orang Islam. Beberapa sumber mengatakan pada saat itu Raja Philip pernah memerintahkan Panglima Angkatan Laut untuk menaklukan pulau pulau dan mengganti agama penduduknya ke Katolik. Hal ini menjadi keresahan bagi umat Islam Filipina dimana mereka harus bertahan dan berjuang dalam menghadapi permasalahan tersebut selama kurang lebih hampir 300 tahun.

Baca Juga : Arab Saudi Persiapkan Haji Virtual dan Hadirkan Ka'bah di Metaverse

Permasalahan yang serupa juga terjadi pada masa penjajahan Amerika Serikat di Filipina. Dimana pada saat itu Presiden AS memutuskan untuk menduduki Filipina yang tujuannya buat mengkristenkan dan membudayakan orang orang sekitar.

Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa Islam masuk ke Filipina ini bukan dengan jalan yang mulus tapi penuh dengan sejumlah rintangan baik dari dalam maupun luar negeri. Dengan begitu, sejak pada awal tahun 1970-an umat Muslim sudah menjadi Kelompok Minuritas di Filipina.

Belum ada Komentar untuk "Sejarah Kedatangan Islam di Filipina"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel