Deretan Negara yang Mendukung Penggunaan Bitcoin dalam Cryptocurrency

Seiring perkembangan zaman, sejumlah teknologi dan informasi juga turut berkembang yang secara tidak langsung memberikan pengaruh terhadap beberapa aspek kehidupan umat manusia. Salah satu perkembangannya ialah dalam dunia perbankan yang terus berusaha untuk mengembangkan suatu teknologi dan informasi guna menciptakan kesejahteraan bagi masyarakat. Dalam perkembangan dunia perekonomian yang identik dengan suatu teknologi, lahirlah Bitcoin sebagai inovasi baru yang merupakan salah satu mata uang kriptografi yang menggunakan jaringan pembayaran pengguna ke pengguna.

Bitcoin hadir sebagai alat pembayaran online melalui penggunaan jaringan pembayaran pengguna ke pengguna atau peer to peer yang bersifat terbuka (open source). Tak seperti pada mata uang umumnya, Bitcoin tidak berbentuk dan juga tidak dikeluarkan oleh bank yang mana bukan merupakan mata uang dari suatu negara. Kemunculan Bitcoin ini dianggap sebagai mata uang digital pertama di dunia dengan menggunakan konsep Cryptocurrency atau mata uang kripto.

Bitcoin disebut Cryptocurrency yang mana merupakan sebuah bentuk alat pembayaran yang menggunakan kriptografi atau alogaritma pengamanan khusus dalam mengontrol management dan pembuatan Bitcoin. Oleh karena itu, penggunaan Bitcoin tidak memerlukan jasa dari pihak ketiga seperti Bank sentral mana pun. Fenomena Bitcoin sebagai alat pembayaran telah mendapat sejumlah perhatian dari berbagai pemerintah dan masyarakat di sejumlah negara di dunia. Berikut beberapa negara-negara yang memutuskan untuk melegalkan penggunaan Bitcoin.

    1. Singapura

Cryptocurrency telah menjadi hal penting dalam bertransaksi maupun investasi saat ini. Sebagian negara mengatakan bahwa penggunaan Bitcoin dalam Cryptocurrency merupakan sebuah teknologi yang harus didukung karena akan memberikan dampak positif terhadap perekonomian negaranya. Hal ini yang terjadi di Singapura, di mana penggunaan Bitcoin di izinkan dengan pengaturan yang jelas.

Baca Juga : Ini Dia Penyebab Turunnya Harga Bitcoin !

Hal ini dikarenakan, Singapura merupakan pusat perekonomian bagi kawasan regional Asia Tenggara maupun global. Sehingga membutuhkan perkembangan yang cepat dan terbaru dalam menarik minat para investor baik dalam negeri maupun luar negeri. Tentu jika membicarakan perekonomian Singapura memang sudah selangkah lebih maju dibanding sejumlah negara kawasan Asia Tenggara. Hal tersebut karena mereka sangat responsive dan terbuka terhadap sejumlah hal baru baik dalam aspek teknologi maupun perekonomian.

Monetary Authority of Singapore (MAS) merupakan badan yang bertanggung jawab dalam mengatur keuangan Singapura yang juga mendukung penggunaan Bitcoin dengan memberikan peraturan yang cukup jelas dan seimbang terkait dengan Cryptocurrency. MAS yakin bahwa penggunaan Bitcoin akan segera digunakan seiringnya perkembangan zaman dalam bidang teknologi uang digital. MAS juga mengatur ekosistem Cryptocurrency yang bertujuan untuk mengontrol setiap risiko dari penggunaan uang digital dan menghindari terjadinya tindakan kriminal seperti pencucian uang, pendanaan teroris, dan lainnya.

    2. Uni Eropa

Para tahun 2015, Pengadilan Eropa (ECJ) memutuskan bahwa pembelian dan penjualan mata uang digital seperti Bitcoin dianggap sebagai penyedia layanan dan dibebaskan dari pajak pertambahan nilai (PPN) di semua negara anggota Uni Eropa. Selain itu, sejumlah negara anggota Uni Eropa masing masing juga telah mengembangkan sikap atas respon mereka terhadap Bitcoin.

Di Finlandia, Dewan Pusat Pajak telah memberikan status Bitcoin bebas dari PPN dan juga mengklasifikasikannya sebagai layanan keuangan. Bitcoin diperlakukan sebagai komoditas di Finlandia dan bukan sebagai mata uang. Keuangan Layanan Publik Federal Belgia juga telah membebaskan Bitcoin dari PPN. The FInancial Conduct Authority (FCA) di Inggris memiliki sikap yang bisa dikatakan pro terhadap Bitcoin. Mereka ingin sejumlah peraturan dapat mendukung mata uang digital dan membawa Bitcoin berada di bawah peraturan pajak tertentu di Inggris.

Baca Juga : Sejumlah Alasan Penyebab Inggris Keluar dari Uni Eropa

Di Prancis sendiri, 3,3% masyarakatnya menggunakan Cryptocurrency. Kesadaran orang-orang tentang mata uang kripto sangat tinggi di Prancis. Selain itu, Prancis juga memiliki beberapa lisensi pertukaran kripto yang melegalkan penggunaan Cryptocurrency dalam berbisnis. Di Jerman, pemerintah telah melegalkan penggunaan Bitcoin yang mana saat ini sekitar 2,62% populasi Jerman menggunakan Cryptocurrency.

    3. Amerika Serikat

Amerika Serikat secara umum telah mengambil sikap positif terhadap Bitcoin, meskipun sejumlah lembaga pemerintah berusaha untuk mencegah dan mengurangi penggunaan Bitcoin sebagai transaksi ilegal. Sejumlah perusahaan dan bisnis terkemuka seperti Microsoft, Subway, Dish Network (DISH), dan Overstock (OSTK) menyambut pembayaran menggunakan Bitcoin.

Selain itu, Amerika Serikat juga merupakan salah satu negara yang memiliki banyak investor Cryptocurrency. Dalam lima tahun terakhir minat pada Cryptocurrency telah meningkat sekitar 300%. Menurut beberapa penelitian, sejumlah 6% populasi di Amerika Serikat menggunakan Cryptocurrency khususnya yang berada di kota kota seperti Hawaii, Florida, Colorado, dan California yang dianggap sebagai letak titik utama investasi dan perdagangan kripto di Amerika Serikat.

Namun sejumlah antisipasi juga dilakukan oleh Amerika Serikat melalui FinCEN yang merupakan Jaringan Penegakan Kejahatan Keuangan dan juga Departemen Keuangan AS telah mengatur tata cara dalam hal penggunaan Bitcoin sejak tahun 2013. Lebih lanjut, Departemen Keuangan AS menyatakan bahwa Bitcoin bukan sebagai mata uang, akan tetapi sebagai layanan uang sehingga menempatkan Bitcoin berada di bawah Undang-undang Kerahasiaan Bank di mana dalam transaksinya pengguna harus mematuhi sejumlah aturan seperti pertanggung jawaban dalam laporan, pendaftaran, dan pencatatan.

    4. Nigeria

Nigeria merupakan salah satu negara teratas yang menggunakan Cryptocurrency seperti yang dinyatakan oleh berbagai survei. Sikap pro terhadap Bitcoin ini disebabkan karena rendahnya biaya pengiriman uang ke seluruh negeri jika menggunakan Cryptocurrency. Hal ini yang membuat masyarakat Nigeria merasa nyaman dan menjadi salah satu negara dengan jumlah pengguna Cryptocurrency tertinggi.

Baca Juga : Inilah Daftar Sejumlah Negara yang Melarang Penggunaan Bitcoin

Selain itu, sejumlah faktor seperti penindasan politik hingga kontrol mata uang dan inflasi yang merajalela, telah memicu kebangkitan Cryptocurrency yang menakjubkan di Nigeria. Sejumlah populasi di Nigeria juga mengatakan bahwa siap untuk penggunaan keuangan digital. Sikap pro Nigeria atas penggunaan Bitcoin ini juga merupakan salah satu langkah untuk keluar dari kemiskinan yang meluas guna mencapai perkembangan ekonomi yang lebih baik.

Belum ada Komentar untuk "Deretan Negara yang Mendukung Penggunaan Bitcoin dalam Cryptocurrency"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel