Presidensi G20 Indonesia: Manfaat dan Poin Penting Pembahasan KTT G20 Tahun 2022

Group of Twenty atau yang biasa lebih dikenal dengan G20, merupakan sebuah forum internasional yang beranggotakan 19 negara utama dan 1 Organisasi Regional di dunia dan bertujuan untuk mengkaji, membahas, dan bekerja sama dalam sejumlah isu terkait perekonomian untuk mempromosikan stabilitas keuangan dunia internasional. Namun, seiring perkembangannya waktu forum G20 ini mulai menggeser tujuannya yang dari awal pembentukannya pada 1990-an berurusan dengan krisis keuangan ke arah sejumlah isu mendesak seperti isu vaksin dan perubahan iklim yang terjadi sekarang ini.

Kerja sama forum multilateral ini merepresentasikan lebih dari 60% penduduk populasi di dunia serta 75% perdagangan global, dan juga 80% PDB dunia. Hal tersebut yang membuat anggapan bahwa forum G20 ini memiliki peran yang sangat besar terhadap perkembangan dunia internasional. Sejumlah negara anggota G20 juga merupakan negara terpilih yang terdiri dari Arab Saudi, Argentina, Afrika Selatan, Amerika Serikat, Australia, India, Inggris, Brazil, Italia, Kanada, Meksiko, Jerman, Korea Selatan, Perancis, Rusia, Tiongkok, Turki, Argentina, Indonesia, serta Uni Eropa. Kursi Presidensi KTT G20 tahun 2021 dipegang oleh Italia dan pada tahun 2022 mendatang, Indonesia berkesempatan untuk memegang Presidensi KTT G20 pada tahun 2022.

Apa yang Diketahui Tentang Presidensi Indonesia dalam KTT G20 Tahun 2022 ?

Tidak seperti kebanyakan forum multilateral lainnya, G20 tidak mempunyai sekretariat tetap, oleh karena itu fungsi Presidensi dipegang oleh salah satu negara anggota yang berganti setiap tahunnya. Presidensi Indonesia sebenarnya sudah dijadwalkan pada Agenda Riyadh Summit 2020, di mana Indonesia akan menjadi Presidensi G20 pada tahun 2022 dengan serah terima yang dilakukan pada akhir KTT G20 yang diselenggarakan di Roma, Italia pada tahun 2021.

Hal tersebut merupakan momen pertama kalinya Indonesia berkesempatan untuk memegang kursi Presidensi G20 sejak dibentuknya forum multilateral tersebut pada tahun 1999. Selama masa Presidensi, Indonesia bertanggungjawab dalam menentukan agenda prioritas dan memimpin sejumlah pertemuan negara anggota G20. Presidensi G20 Indonesia secara resmi akan dimulai dari 1 Desember 2021 sampai dengan 30 November 2022. Sebagai negara yang memegang Presidensi G20 tahun 2022, Indonesia akan mengusung Tema " Recover Together, Recover Stronger ". Hal tersebut merupakan cerminan dari semangat untuk pulih dari pandemi global secara bersama-sama dan saling mendukung untuk tumbuh lebih kuat dan berkelanjutan.

Baca Juga : Bagaimana Indonesia Bisa Tergabung dalam Keanggotaan G20 ?

Indonesia juga menjadikan Inklusivitas sebagai kata kunci dari Presidensi G20 tahun 2022. Nantinya, Indonesia tidak hanya memperhatikan kepentingan negara anggota G20 saja, melainkan Indonesia akan merangkul seluruh kepentingan negara berkembang dan kelompok rentan. Karena hal itu merupakan salah satu jati diri dari politik luar negeri Indonesia. Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi juga mengatakan bahwa pada Presidensi G20 2022, Indonesia juga akan merangkul keterlibatan sejumlah kalangan perempuan, akademisi, pemuda, dunia usaha, dan juga parlemen.

KTT G20 tahun 2022 akan melakukan pertemuan berjenjang dalam dua jalur yakni Finance Track (Jalur Keuangan) dan Sherpa Track (Jalur Sherpa). Finance Track akan berfokus pada sejumlah isu terkait perekonomian seperti makroekonomi, moneter, keuangan, fiskal. Jalur ini juga akan dikoordinasikan oleh Kementerian Keuangan dan Bank Sentral. Sedangkan Sherpa Track yang diampu oleh berbagai kementerian dan lembaga terkait ini merupakan jalur yang akan berfokus pada pembahasan terkait area kerja sama non-keuangan seperti kesehatan, pendidikan, pembangunan, energi, ketenagakerjaan, ekonomi digital, pariwisata, pemberdayaan perempuan, pertanian, perdagangan investasi-industri, pariwisata, serta lingkungan dan perubahan iklim.

Apa Saja Poin Penting yang Akan Dibahas Dalam KTT G20 Tahun 2022 ?

Terdapat sejumlah agenda prioritas yang tercantum dalam Finance Track di Presidensi G20 Indonesia pada tahun 2022 nanti. Pertama, Exit Strategy to Support Recovery, dalam agenda ini akan membahas bagaimana forum G20 dapat melindungi sejumlah negara yang dikategorikan masih menuju pemulihan ekonomi seperti negara berkembang yang terkena efek spillover exit policy yang dilakukan oleh sejumlah negara yang sudah pulih ekonominya seperti negara-negara maju. Kedua, Adressing Scaring Effect to Secure Future Growth, di mana hal ini bergerak dalam mengatasi dampak berkepanjangan terkait krisis.

Ketiga terdapat agenda Sustainable Finance, yang nantinya akan membahas risiko iklim dan transisi suatu negara yang menuju ekonomi rendah karbon dan keuangan berkelanjutan dari sudut pandang makroekonomi dan stabilitas keuangan. Keempat, Digital Financial Inclusion, Memanfaatkan open banking guna mendorong produktivitas ekonomi terhadap underserved community seperti wanita, pemuda, UMKM. Kelima, Payment System in Digital Era, yang fokusnya untuk mengembangkan standar pembayaran lintas negara (CBP). Dan yang terakir agenda International Taxation yang membahas perpajakan internasional.

Baca Juga : Kondisi Presidensi G20 Indonesia Ditengah Konflik Rusia-Ukraina

Menkeu mengatakan bahwa tema Pulih Bersama juga akan menjadi fokus pembahasan bagaimana strategi dan cara agar dunia keluar dari pandemi Covid-19. Sejumlah agenda prioritas juga akan dibahas terkait hal tersebut, seperti bagaimana strategi membantu berbagai sektor yang paling terdampak oleh pandemi dengan cara penguatan efisiensi dan produktivitas guna mendukung pertumbuhan ekonomi jangka panjang.

Apa Saja Sejumlah Manfaat Presidensi KTT G20 Tahun 2022 bagi Indonesia ?

Presidensi G20 yang dipegang oleh Indonesia tahun 2022, diharapkan bisa menjadi salah satu strategi yang dapat mendukung pemulihan ekonomi domestik akibat dari pandemi Covid-19 saat ini. Sejumlah keuntungan bisa didapatkan oleh Indonesia melalui serangkaian pertemuan dalam G20 yang bisa menghadirkan ribuan delegasi dari seluruh negara anggota G20 dan juga sejumlah lembaga internasional lainnya di dunia.

Kehadiran dari para delegasi ini yang nantinya akan menimbulkan peluang bagi perekonomian Indonesia baik secara langsung bagi sektor jasa seperti transportasi, perhotelan, UMKM, dan sektor terkait lainnya. Maupun secara tidak langsung melalui dampak terhadap pandangan para investor dan para pelaku ekonomi. Pada nantinya akan mendorong kepercayaan dari para investor global guna percepatan pemulihan ekonomi yang nantinya akan mendorong kemitraan global yang saling menguntungkan.

Baca Juga : Kerja Sama Indonesia - Autralia Menggagas Konsep Green Economy

Selain itu, Menko Perekonomian juga mengatakan bahwa setidaknya terdapat tiga manfaat yang akan diraih oleh Indonesia dalam memegang Presidensi G20 dari segi ekonomi, yaitu akan membuka peluang peningkatan konsumsi domestik yang dapat mencapai Rp 1,7 triliun. Selain itu juga dapat meningkatkan PDB yang diperkirakan akan mencapai Rp 7,47 triliun, dan terdapat keterlibatan tenaga kerja sekitar 33.000 pekerja di sejumlah sektor industri di masa yang akan datang.

Belum ada Komentar untuk "Presidensi G20 Indonesia: Manfaat dan Poin Penting Pembahasan KTT G20 Tahun 2022"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel