Ketegangan Hubungan AS dan China di Wilayah Laut China Selatan

Hubungan antara Amerika Serikat dan China memang diwarnai oleh sejumlah ketegangan dan bahkan dapat berakhir dengan konflik. Hal tersebut dikarenakan kedua negara memiliki kapabilitas yang luar biasa besar dan berusaha untuk bersaing satu sama lain dalam memperebutkan posisi hegemon di dunia internasional. Sejumlah ketegangan hubungan pun sering terjadi, salah satunya ketika peristiwa kapal selam Angkatan Laut Amerika Serikat yang beroperasi di wilayah Laut China Selatan. Kita tahu bahwa wilayah tersebut merupakan salah satu sengketa wilayah yang masih hangat diperbincangkan oleh sejumlah negara yang menentang China atas klaimnya dari wilayah tersebut.

Apa yang Terjadi ?

Pada awal bulan Oktober, Angkatan Laut AS mengumumkan bahwa kapal selam yang sebelumnya beroperasi di Laut China Selatan mengalami kerusakan. Peristiwa tersebut terjadi akibat menabrak sebuah objek besar yang berada di bawah laut wilayah perairan Laut China Selatan. Walaupun begitu, Angkatan Laut belum sepenuhnya menjelaskan bagaimana dan mengapa USS Connecticut bisa menabrak objek besar tersebut di bawah laut. Selain itu mereka juga belum mengungkapkan dengan jelas tingkat kerusakan yang dialami oleh kapal selam kelas Seawolf tersebut.

Angkatan Laut AS juga menjelaskan bahwa reaktor nuklir dan sistem propulsi kapal selam tidak mengalami kerusakan. Kecelakaan tersebut hanya menyebabkan sejumlah cedera sedang dan ringan yang menimpa para kru kapal. Terdapat dugaan bahwa objek besar di bawah laut yang ditabrak kapal selam AS merupakan "gunung bawah laut" yang sebelumnya belum dipetakan saat berpatroli.

Baca Juga : Sumber Ketegangan Hubungan Antara China dengan India

USS Connecticut telah beroperasi di Laut China Selatan sebagai salah satu wilayah yang paling kontroversial yang sedang diperebutkan di dunia. China mengklaim hampir seluruh wilayah Laut China Selatan melalui nine-dash line dan juga telah membangun sejumlah pulau buatan serta mendirikan pos-pos militer dalam beberapa tahun terakhir. Tentu hal tersebut mendapat respon negatif dari sejumlah negara seperti Filipina, Brunei Darussalam, Malaysia, dan Vietnam yang juga mengklaim bagian dari Laut China Selatan.

Hal tersebutlah yang menyebabkan ketegangan terus meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Amerika Serikat mendukung sejumlah negara karena klaim China tidak didasari dengan sejumlah alasan yang jelas. Maka dari itu, AS telah melakukan sejumlah operasi yang disebut dengan "kebebasan navigasi" di Laut China Selatan untuk menegaskan hak dan kebebasan navigasi sesuai dengan apa yang dijelaskan dan tertera dalam hukum internasional.

Bagaimana Respon China atas Kejadian tersebut ?

Setelah beberapa minggu peristiwa tersebut, Pemerintah China mengatakan bahwa Amerika Serikat kurang transparan dan bertanggung jawab terkait peristiwa kecelakaan di Laut China Selatan yang melibatkan kapal selam Angkatan Laut AS. Lewat juru bicara Kementerian Luar Negeri Wang Wenbin mengungkapkan bahwa AS harusnya memberikan rincian lengkap terkait insiden yang telah menghidupkan kembali perselisihan antara kedua negara mengenai jalur perairan strategis Laut China Selatan tersebut.

Baca Juga : Memahami Konflik Sengketa Laut China Selatan, Bagaimana Solusinya ?

China menekan AS untuk memberikan laporan rinci terkait kecelakaan tersebut. Wang juga menjelaskan bahwa AS sejauh ini gagal memberikan penjelasan yang jelas terkait apa yang dilakukan kapal selam nuklir Angkatan Lautnya di daerah tersebut, serta lokasi spesifik kecelakaan itu, apakah itu berada di Zona Ekonomi Ekslusif negara lain atau bahkan di wilayah teritorial, dan juga apakah peristiwa tersebut menyebabkan kebocoran nuklir yang nantinya akan merusak lingkungan laut.

China mengklaim hampir seluruh wilayah Laut China Selatan merupakan wilayah kedaulatannya dan mengatakan bahwa kehadiran kapal perang AS di sana dapat menyebabkan ketegangan dan ketidakstabilan. Kemudian, Militer China juga mendesak AS untuk menghentikan sejumlah aksi seperti pengintaian, campur tangan, provokasi di wilayah Laut China Selatan yang disengketakan setelah kecelakaan kapal selam bertenaga nuklir AS di wilayah tersebut.

Baca Juga : Posisi Indonesia Dalam Konflik Laut China Selatan

Kendati demikian, hal tersebut tidak menghentikan Angkatan Laut AS untuk menegaskan dirinya di wilayah tersebut. AS secara teratur mengirim kapalnya untuk latihan dan operasi terkait "Kebebasan Navigasi" yang menantang Beijing atas wilayah-wilayah yang disengketakan. AS juga bersikeras bahwa kebebasan navigasi harus dipertahankan di Laut China Selatan dan juga ia telah mengirimkan penerbangan militer, patroli angkatan laut, serta misi pelatihan di sekitar wilayah vital strategis tersebut.

Belum ada Komentar untuk "Ketegangan Hubungan AS dan China di Wilayah Laut China Selatan"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel