Selain Covid-19, Sejumlah Wabah Mematikan ini Pernah Mengguncang Dunia

Dalam sepanjang sejarah peradaban umat manusia, telah banyak bermunculan sejumlah wabah penyakit yang mengerikan yang mengancam kehidupan umat manusia di seluruh dunia. Para ilmuwan dan ahli peneliti medis selama bertahun-tahun menyamakan asumsi terkait definisi yang tepat dari "pandemi". Satu hal yang disetujui oleh semua orang adalah bahwa pandemi menggambarkan kejadian penyakit yang sifatnya meluas, lintas batas, serta dampaknya melebihi apa yang biasanya terjadi sebelumnya (masif).

Menurut World Health Organization atau WHO mendefinisikan pandemi sebagai kondisi penyakit baru yang menyebar ke seluruh dunia hingga populasi manusia di dunia bisa berpotensi terkena infeksi. Saat ini, seluruh negara sedang diterjang oleh virus Covid-19 yang membuat WHO menyatakan Covid-19 merupakan pandemi global. Negara-negara kewalahan dalam mengambil beberapa tindakan lebih lanjut terkait pandemi ini. Hal ini dikarenakan Covid-19 terus mengalami sejumlah perkembangan yang cukup signifikan sehingga membuatnya semakin berbahaya dan mematikan yang dapat mengancam kehidupan umat manusia di seluruh dunia.

Sebelum pandemi Covid-19, nyatanya telah banyak wabah penyakit baik epidemi dan pandemi yang terjadi di dunia. Beberapa dari wabah penyakit tersebut dipercaya telah mengubah jalan sejarah manusia, bahkan telah menyebabkan kematian sebagian besar populasi global. Berikut merupakan gambaran dari sejumlah wabah penyakit mematikan yang pernah mengancam kehidupan umat manusia dan mengguncang dunia.

1. HIV/AIDS (1981 - Sekarang)

Wabah penyakit yang sudah berlangsung lama adalah HIV/AIDS, di mana HIV merupakan kepanjangan dari Human Immunodeficiency Virus dan AIDS kepanjangan dari Acquired Immunodeficiency Virus. Menurut WHO, HIV adalah infeksi yang menyerang sistem kekebalan tubuh khususnya pada sel darah putih yang disebut dengan sel CD4. HIV akan menghancurkan sel CD4 yang nantinya melemahkan kekebalan seseorang terhadap infeksi oportunistik, seperti tuberkulosis, infeksi jamur, infeksi bakteri parah, dan sejumlah jenis kanker lainnya. Ketika seseorang terinfeksi HIV dan tak mendapatkan pengobatan yang tepat, maka ia akan berlanjut pada kondisi yang kemudian disebut sebagai AIDS.

Walaupun memang tidak digambarkan sebagai pandemi, HIV/AIDS digambarkan sebagai epidemi global oleh WHO karena telah mempengaruhi semua negara secara global. Sejak dari kemunculan kasus HIV/AIDS pertama yang diidentifikasi di Republik Demokratik Kongo pada tahun 1976, HIV/AIDS telah menyebar ke seluruh dunia dan telah menginfeksi sekitar 75 juta orang, serta menyebabkan sekitar 35 juta angka kematian. WHO mengatakan bahwa Afrika Selatan memiliki epidemi HIV terbesar di dunia dengan lebih dari 7 juta orang terinfeksi.

Wabah penyakit ini dinilai cukup mematikan dan menggemparkan dunia, hal ini karena selama beberapa dekade HIV/AIDS tidak memiliki obat pasti yang diketahui. Berbagai asumsi publik menilai bahwa ketika seseorang terinfeksi HIV/AIDS maka tidak akan pernah sembuh. Namun seiring perkembangannya waktu dan kemajuan teknologi, penyebab utama dari HIV/AIDS telah diketahui. Sejumlah perawatan dan pengobatan baru telah dikembangkan yang membuat HIV/AIDS jauh lebih mudah dikendalikan dari sebelumnya. Bahkan dikabarkan bahwa sudah terdapat dua orang yang berhasil sembuh dari HIV/AIDS pada awal tahun 2020.

2. Kolera (1817)

Wabah penyakit yang mematikan selanjutnya adalah kolera. Wabah kolera pertama kali pecah di Asia dan Eropa pada tahun 1817 yang menewaskan hampir sekitar 1.500 jiwa. Pada awalnya kolera dipercaya sebagai penyakit yang ditularkan melalui udara dan kemunculannya dikaitkan dengan cuaca buruk ataupun racun. Namun, salah satu dokter asal Inggris John Snow menjelaskan hubungan wabah kolera yang mengerikan di London pada tahun 1849 yang terjadi akibat kontaminasi pasokan air minum dengan kotoran manusia.

Baca Juga : Penjelasan Mengenai Covid-19 Varian Omicron

Penyakit kolera telah mengguncang dunia cukup lama, di mana wabah penyakit ini terbagi ke dalam tujuh kondisi pandemi. Pandemi pertama berlangsung pada 1817-1821 yang dikenal dengan "Kolera Asia" dimulai di Jessore dan muncul di seluruh wilayah India yang menyebar ke Timur dan wilayah dunia lainnya. Pandemi kedua berlangsung pada 1829-1851 yang kembali dimulai dari India dan menyebar ke China, Eropa, dan Amerika. Pandemi ketiga berlangsung pada 1852-1860 yang menimpa Rusia, serta pandemi keempat berlangsung antara 1863-1875 dari wilayah Bengal menyebar ke Timur Tengah.

Pandemi kolera kelima terjadi pada 1881-1896 yang dimulai di India dan mencapai Eropa, sedangkan pandemi keenam berlangsung pada 1899-1923 yang menewaskan lebih dari 800.000 orang di India yang kemudian menyebar ke Timur Tengah, Eropa Timur, dan Afrika Utara. Dan terakhir, pandemi ketujuh berlangsung pada 1961-1970-an yang dimulai dari Indonesia dan meluas ke India, Rusia, dan Afrika Utara.

Kolera berasal dari bakteri Vibrio Cholerae yang dimulai sebagai infeksi usus. Penyakit ini ditularkan melalui konsumsi makanan dan minuman yang terkontaminasi kotoran manusia. Wabah kolera cukup mengerikan karena ia sangat mudah berkembang dengan cepat dan menjadi krisis di mana sistem sanitasi terganggu. Hal ini menyebabkan diare parah, dehidrasi, dan dapat menyebabkan kematian jika dalam beberapa jam tidak segera diobati. Wabah penyakit kolera masih berlanjut hingga sekarang, meskipun demikian tingkat keparahannya berkurang.

3. Flu Spanyol (1918 - 1920)

Wabah penyakit mematikan yang pernah terjadi di dunia selain Covid-19 selanjutnya ada Flu Spanyol. Pandemi influenza H1N1 A atau yang dikenal sebagai flu Spanyol telah menjadi salah satu pandemi paling mematikan yang terjadi pada tahun 1918-1920. Hal ini karena flu Spanyol diperkirakan menyebabkan kematian sekitar 17 - 100 juta jiwa dan telah menginfeksi sekitar 500 juta orang secara global. Angka tersebut merupakan sepertiga dari populasi global pada saat itu, tak heran jika pandemi influenza atau flu Spanyol ini dikatakan sebagai pandemi yang paling mematikan yang pernah terjadi di dunia dalam sejarah modern.

Baca Juga : Negara yang Mencetak Rekor Lockdown Terlama di Dunia

Penyebaran yang cepat dan membunuh setiap orang tanpa pandang bulu telah menyebabkan flu Spanyol sebagai pandemi global. Tak seperti virus flu lain yang umumnya menyerang orang tua dan anak-anak, pandemi flu Spanyol menyerang orang dewasa baik tua maupun muda, dan orang-orang yang sehat sekalipun. Gejalanya termasuk menggigil, kelelahan, mual, bersin, batuk. Setelah mengalami demam dan diare parah, paru-paru orang yang terinfeksi flu Spanyol akan sakit dan penuh dengan cairan yang nantinya membuat warna kulitnya berubah menjadi biru. 

Walaupun mendapat julukan sebagai "flu Spanyol", kecil kemungkinan wabah penyakit tersebut berasal dari Spanyol. Orang-orang menyebut wabah penyakit itu sebagai flu Spanyol, dikarenakan pada saat itu Spanyol merupakan salah satu negara yang paling awal mempublikasikan laporan awal penyakit tersebut. Hal ini karena Spanyol merupakan negara netral selama perang dan tidak memberlakukan sensor ketat terhadap persnya, sehingga ia dapat dengan bebas mempublikasikan laporan awal penyakit tersebut. Akibatnya, membuat orang keliru dengan asumsi bahwa penyakit itu khusus untuk spanyol, dan nama flu Spanyol pun melekat.

4. Ebola (2013 - 2016)

Virus ebola pertama kali terdeteksi pada tahun 1976 yang terjadi di Sudan dan Republik Demokratik Kongo. Wabah penyakit ini diduga berasal dari kelelawar hutan yang ditularkan bukan melalui udara tetapi melalui darah, muntahan, diare, dan carian tubuh lainnya. Wabah penyakit ebola ini dianggap sebagai salah satu wabah penyakit yang mematikan dan cukup menggemparkan dunia. Pasalnya wabah ebola ini meletus di kawasan Afrika Barat yang berlangsung antara tahun 2013-2016.

Virus ebola yang melanda Afrika Barat telah menyebabkan lebih dari 11.300 angka kematian. Wabah ebola di Afrika Barat dimulai di Guinea pada Desember 2013, kemudian virus tersebut menyebar secara cepat ke seluruh negara-negara di Afrika Barat seperti Liberia dan Sierra Leona. 

Baca Juga : Eritrea Menjadi Negara yang Belum Melakukan Vaksinasi Hingga Saat Ini

Wabah ebola yang melanda Afrika Barat antara tahun 2013-2016 dilaporkan telah menginfeksi lebih dari 28.600 kasus. Sejumlah kasus kecil lainnya juga terjadi di beberapa negara seperti Nigeria, Mali, Senegal, Amerika Serikat, dan Eropa. Dikatakan bahwa tidak ada obat untuk wabah penyakit ebola, namun upaya untuk menemukan vaksin terus dilakukan.

Belum ada Komentar untuk "Selain Covid-19, Sejumlah Wabah Mematikan ini Pernah Mengguncang Dunia"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel